Thursday, November 30, 2017

Kepergianmu

Gambar terkait
https://gedubar.com/3804-kuikhlaskan-kepergianmu-demi-kebahagiaanmu/

Aku tak pernah mengerti ternyata rasanya akan sepedih ini. Berulang kali dalam banyak hal mereka datang dan pergi, namun yang satu ini tak pernah tersangkakan.
Kepergiannya memang akan terjadi, aku saja yang hanya tidak tahu akan secepat ini.


Aktivitas kami masih berjalan lancar lima bulan yang lalu, hingga akhirnya dia yang seharusnya menamatkan kuliah pada semester lalu masih berkutat dengan tugas akhirnya sebagai mahasiswa D3 jurusan komunikasi. Kami bergabung dalam sebuah komunitas broadcasting kampus. Jangan ditanyakan lagi bagaimana kedekatan antar anggota, ini adalah sebuah tempat yang pas untuk pulang ketika kita telah menamatkan bangku kuliah dan melalangbuana.



Dan hari ini, sebuah kabar mengejutkan datang.

“Aku udah gak di Solo”

Entah apa yang membuat angin bertiup sangat kencang hingga awan kelabu mampu menggantikan cerahnya matahari dalam hatiku. Aku tidak menanyainya lebih lanjut. Cukup tahu jika keberadaannya tidak di dekatku lagi.


Berbagai penjelasan datang silih berganti dalam pikiranku, mencoba memberi penenang untuk diri sendri. Ternyata memang sudah waktunya dia pindah kampus, transfer ke jenjang strata satu di kampus yang lebih benefit, entah dimana. Mungkin dia sudah menyelesaikan segala proses pendaftaran dan lebih baik jika segera menyiapkan diri di kampus baru. Bisa jadi dia kembali ke kampung halamannya, mengabdi untuk tanah yang telah membesarkannya dan melanjutkan kuliah disana. Bisa saja.



Sunday, November 12, 2017

Dia (Bukan) Temanku

Gambar terkait
https://www.linkedin.com/pulse/never-pretend-someone-you-assia-ouchchen

Entah bagaimana bisa dia menyebut nama wanita lain saat kami sedang bersama. Bukan pertama kalinya, ini kesekian kali dengan kesekian nama perempuan yang dia sebut. Aku tidak pernah merasa sedih atau marah, aku hanya bingung mengapa dia senang menceritakan kisahnya dengan wanita lain di depanku. Berbeda dengan yang sebelumnya, nama yang dia sebut kali ini cukup membuatku terkejut.


Lala, wanita yang dia sebut, adalah teman satu komunitasku. Kami berteman baik. Dia paham betul aku sering bertemu Lala. Malam itu dia bercerita banyak tentang Lala, dan untuk pertama kalinya aku cemburu.

###

Aku tidak pernah merasa benar-benar memiliki seorang teman. Yaa, jika kau mengatakan sekelompok orang yang sering berjalan denganku, pergi mencari makan setalah selesai kuliah, menghabiskan malam dengan mengobrol di sebuah café, tentu ada. Namun aku tak pernah merasa memiliki mereka, atau paling tidak saling tergantung.


Bahkan ketika aku mengikuti lima dari sepuluh komunitas yang ada dikampus pun, aku masih merasa tidak memiliki orang yang benar-benar bisa kupercaya. Paling tidak untuk berkeluh-kesah.


Dan seseorang datang, dimana dia yang selalu bisa kuajak bertemu saat aku memang butuh, membicarakan hal yang tidak penting, menghabiskan malam diantara secangkir teh hangat, dan yang lebih penting, aku bisa menceritakan segala hal kepadanya.

Monday, October 2, 2017

Selembar Pesan

Hasil gambar untuk menulis surat cinta
https://teen.kapanlagi.com/boys/pubertas/tips-surat-cinta-jadul-tapi-tetap-gaul-bagian-1-cdd5d7.html

Harapan dari setiap apa yang kutuliskan adalah kau membacanya
Memahami betapa hati ini begitu merindukanmu
Lebih dari sekedar mengharapkanmu setiap harinya atau melihatmu dari jauh




Walau seribu kali kau berkata tidak pernah percaya dengan apa yang kutuliskan,
Aku akan tetap menulisnya
Bahkan ketika semesta memberiku satu kesempatan untuk bertemu denganmu seumur hidupku,
Aku akan tetap menuliskannya



Dan beginilah caraku membuatmu percaya
Bagaimana makna dari setiap kata yang kutulis tidak akan pernah luntur, pun rasaku




Sunday, September 17, 2017

Kerinduan

Gambar terkait
https://zfuadi.wordpress.com/tag/semilir-angin/

Sepertinya aku rindu sore yang menyejukkan
Dengan semilir angin dan matahari yang mulai redup
Hanya ada tanah lapang dan orang di setiap sisinya



Lalu kita berbicara tentang nikmatnya mengamati semesta
Memandangi pengamen yang selalu ramah menggoda,
Pasangan yang duduk bersama,
Anak kecil yang berlari,
Pedagang yang tak henti berteriak menawarkan
Dan burung gereja yang terbang-hinggap




Sepertinya aku rindu sore yang menyejukkan
Hanya ada kau, aku dan kata tanpa dusta

Sunday, August 13, 2017

Keyla Series : Topeng Kegelapan

Hasil gambar untuk pelaku kejahatan siluet
pixabay.com

Aku masih ternganga melihat seorang lelaki terkapar di depanku. Darah yang keluar dari kepalanya menggenang di sudut ruangan. Perutku mual, ingin muntah, kepalaku mulai berat dan pandanganku tak lagi jelas. Aku terhuyung ke kanan. hal terakhir yang kusadari adalah tembok di sampingku dengan gagah menerima badanku yang jatuh perlahan.

 ###

Kampus hari ini ramai oleh para mahasiswa baru. Mereka lalu lalang ke tempat-tempat dengan sinyal wifi terbaik. Ruang akademik di penuhi oleh mahasiswa tua yang akan mendaftar sidang untuk mengejar wisuda tiga bulan lagi. Ruangan dosen sastra hanya diisi oleh satu sekretaris jurusan dan satu mahasiswa semester 5.

Wednesday, August 9, 2017

(Review) Masjidil Al-Aqso: Tempat Sujud yang Terjajah

rikaaltair.blogspot.com


Judul   : Masjidil Al-Aqso: Tempat Sujud yang Terjajah
Tanggal terbit : Selasa 25 Juli 2017
Genre  : Artikel
Link    : rikaaltair.blogspot.co.id/2017/07/masjidil-al-aqso-tempat-sujud-yang_25.html


Sebuah artikel yang ditulis oleh Rika Altair yang diterbitkan pada blog pribadinya membahas tentang sebuah masjid yang berada di tengah-tengah kondisi tidak aman (penjajahan), Masjid Al-Aqso. penulis memulai tulisannya dengan mengingatkan kita pada sejarah berdirinya masjid tersebut. Sejarah yang kemudian mengungkap keistimewaan masjid tersebut beralih pada keadaannya saat ini. bagaimana Masjid Al-Aqso mulai diboikot oleh zionis Israel dan peraturan yang menyulitkan bagi setiap umat muslim untuk dapat beribadah disana.

Penulis menyertakan dalil dalam kitab suci Al-Qur'an yang menerangkan bahwa bani Israel akan melakukan kerusakan di bumi dan menyombongkannya. Penulis juga membahas dengan baik bahwa suatu saat kelak negara tempat Masjid Al-Aqso berada-Palestina akan mendapat kemenangan, sesuai dengan janji Allah dalam kitab suci Al-Qur'an.

Diakhir tulisannya penulis mengajak membaca untuk turut berpartisipasi dalam memperjuangkan kemerdekaan negara dimana terdapat Masjidil Al-Aqso sebagai situs suci ketiga kaum Muslimin dan merupakan kiblat pertama umat Rosulullah SAW, sebelum ditetapkannya Mekkah sebagai arah kiblat bagi umat Islam dengan cara yang dapat kita lakukan, seperti berdoa.



Penulis membawakan tulisan ini dengan sangat apik dan tanpa bertele-tele, namun terdapat kata asing dan tidak diiringi penjelasan singkat sehingga menyulitkan pembaca. 

Secara keseluruhan tulisan ini sangat menarik untuk dibaca sebagai tambahan informasi kita. Silahkan kunjungi tulisannya di sini.


Tugas Kelas Fiksi #7

Tuesday, August 8, 2017

Jangan Ganggu Aku

Www.google.com


Seseorang merusak mood ku hari ini. Kau tahu, mereka kerap kali mengajakku menonton bioskop padahal aku lebih suka menonton kethoprak atau pentas tari, lebih hidup dan lebih membuat deg-degan.


"Kita nonton jam empat ya" katanya di suatu pagi yang dingin melalui pesan bbm

Monday, August 7, 2017

(Bukan) Hitam Putih

Bintang.com


Hidup itu abu-abu, walau kadang hitam atau putih namun lebih banyak yang samar.
Seperti itu pula hubungan pria dan wanita. Aku tidak terlalu suka dengan mereka yang menilai bahwa pergi makan berdua berarti mereka pasangan, mengiyakan ajakanmu mengitari kota kelahiran berarti aku menyukaimu, atau ketika aku tidak menyapamu saat kau melintas di depan rumahku hari ini berarti aku telah melupakanmu, sungguh bukan begitu.



Monday, July 31, 2017

Kesudahan

Hasil gambar untuk melihat dia dengan yang lain
http://ambarsimple.blogspot.co.id/2012/11/cerita-cinta-anak-smp.html
Kemudian aku menjadi takut bertemu denganmu
Mengucapkan selamat dan melepasmu pergi
Bukan karena aku takut kehilangan
Aku terlalu takut ini salah dan menyakiti yang lain
Sungguh, bagaimana bisa aku menahan segalanya jika kedepannya sulit bagi kita untuk bertemu


Dan aku menyesalkan perjumpaan empat mata kita yang pernah terjadi
Kenapa aku membiarkan semua berjalan di luar batas
Kini, aku tak bisa lagi bergurau denganmu tanpa rasa curiga dari yang lain
Kini, aku tak bisa lagi bercanda denganmu untuk menutupi semua rasaku yang bergemuruh


Aku telah salah
Meyakini benar omong kosongmu menjadi nyata
Memberi senyum saat kau berkata "seandainya kita ketemu lebih dulu"



Tantangan Kelas Fiksi #6
Muhammad Septian Wijaya - Berlebihan

Kamu dan Writer's Block-ku

Gambar terkait
https://www.ryanhealy.com/
“Biasa aja bisa nggak sih? Galaunya sampe akut gini”
“Aku biasa kok. Orang kita cuma temenan” kataku sedikit sewot. Menuju ke dapur mengambil gelas berusaha menghindari pembicaraan ini.


Dua hari ini, Sekar menjadi sangat cerewet, mengingatkanku tentang hubungan yang katanya sedikit “nakal”. Jangan berpikir macem-macem ketika aku menyebut kata nakal. Aku hanya keluar pergi makan bersama Aldi yang telah memiliki pacar. Padahal aku hanya pergi bersama Aldi lima kali. Lagipula bukan aku yang mengajak duluan, Aldi yang mengajak lebih dulu.


“Gimana bisa biasa aja? Minggu depan kamu KKN dan seminggu ini kamu nggak produktif sama sekali. Inget loh, kamu harus ngirim naskah drama radio.”

“Itu namanya Writer’s Block. Semua penulis pemula juga ngalamin. Nggak usah bawa-bawa Aldi”

Thursday, July 20, 2017

Keyakinan Baru

Www.google.com
Pukul 15.00 WIB. Aku datang lima belas menit lebih awal dari waktu yang kami sepakati. Coklat panas di depanku belum kusentuh sama sekali. Jantungku berdegup kencang, hatiku masih dilema antara harus mengatakan atau tidak. AC kafe ini terasa lebih dingin dari biasanya.


Lima belas menit aku menunggu dalam  lamunan. Kemudian pintu kafe  berderak halus tanda seseorang masuk. Dia, jantungku semakin berdegup saat melihatnya, seperti sesak. Aku butuh oksigen.


Dia melangkah mendekatiku, menyapa lebih dulu, "hay Sil".


Aku benci dia, kenapa dia selalu tersenyum manis saat kami bertemu? Kenapa dia tak pernah membalas pesan-pesanku dulu? Kenapa dia membiarkanku menunggu tanpa kepastian 8tahun lamanya? Kenapa dia selalu diam?


Dua hari lalu, aku mengiriminya pesan untuk bertemu. Ada sesuatu hal penting yang harus aku sampaikan. Dia tak membalas pesanku walau dia membacanya. Kemarin, aku kirim pesan yang sama. Dia membalas kapan dan dimana. Aku atur segala waktu dan tempatnya, dia menyetujui.


Wednesday, July 5, 2017

Panah Pesakitan

https://encrypted-tbn0.gstatic.com

Aku ingin menjadi sasaran dari busur panahmu
Walau terluka, tersakiti, tapi kau akan tinggal
Menjadi satu-satunya tujuan engkau diciptakan


Aku ingin menjadi sasaran dari busur panahmu
Menganga, terluka, dan mungkin kau tinggalkan
Tapi aku yang membuatmu tangguh



Ah, apa cinta sedemikian sakitnya? Menunggu dan akhirnya selalu berkorban?
Mungkin manis jika busur telah menemukan sasarannya
Tapi terlalu sakit jika orang lain menarik anak panah dan menembak pada sasaran yang lain

Tuesday, July 4, 2017

Buku Penghubung

Www.google.com
"Jadwalku mundur satu hari. Lusa  belum tentu aku udah sampe Solo"

Aku tertegun, mataku terpejam setelah membaca pesan darimu, sambil menghela napas.
Lagi, semesta tidak mengijinkan aku bertemu denganmu.

Dua hari lalu aku menghubungimu untuk mengembalikan buku yang telah lama ku pinjam. Buku motivasi dari penulis yang namanya baru ku tahu setelah kau memberikan buku itu dua tahun yang lalu.

Saturday, May 6, 2017

Pendusta Kata

Hasil gambar untuk pinokio
http://amin-raha.blogspot.co.id/2015/12/gambar-boneka-kayu-pinokio.html

Mudah sekali orang berkata bahwa yang lain berdusta
Apa dusta sudah seenteng itu? Apa makna dari dusta bukan lagi aib yang memalukan?
Apa dusta kini menjelma menjadi guyonan yang boleh dituduhkan seseorang ke orang lain?


Tanpa konsekuensi atau sanksi sosial yang berlaku lagi?
Apa tawa dari sekitar sudah cukup menjadi hukuman bagi para pendusta?


Jikalau memang begitu, biarlah aku menuduhmu dalam setiap tulisanku
Kau berdusta akan perasaanmu setiap waktu, setiap langkah, setiap senyum
Kau berkata kau tidak lagi membutuhkanku
Kau berdusta!!
Kau berdusta!!

Wednesday, April 5, 2017

Pemberontak Kecil Ingin Berdamai

Hasil gambar untuk kucing bertengkar
http://kitongpung.blogspot.co.id/2014/03/penyebab-si-catty-dan-si-dogy-sering.html

Pemberontak kecil sedang ingin berdamai
Dengan oranglain dan prasangkanya sendiri
Kepada setiap pemikiran yang membuatnya terlihat egois

Dia mencari pembelaan untuk dirinya sendiri
Mencari penguatan agar tidak merasa bersalah
Sang pemberontak kecil sedang ingin berdamai

Sambutlah dia...

Saturday, April 1, 2017

Idealisme Freud

Seorang dosen pernah bertanya ketika proses belajar sedang berlangsung, "apa motivasi kalian kuliah?"

Lalu diantara kami mulai menjawab dengan idealismenya masing-masing. Mencoba memberi jawaban terbaik dan masuk akal. Aku masih terdiam, mengapa tiba-tiba dosen ini menanyakan hal di luar konteks materi?

Ketika kelas mulai reda dari keriuhan mahasiswa yang saling memberi argumen, dosen memberi jawaban dari pertanyaannya sendiri.

"Kalau kata Sigmund Freud, kalian kuliah itu karena mencari pasangan hidup"

Haa? Bisa-bisanya dosen ini berkata demikian. Lalu bagaimana aku yang setia menantimu selama ini? Kau yang tak pernah berada dalam jarak pandangku.

Sebuah pemikiran singkat melesat di otakku. "Itu kan idealismenya kakek Freud".

Friday, March 31, 2017

Kesepakatan Hati

Aku mulai berdamai dengan hatiku sendiri
Untuk tidak merasa kegirangan saat bertemu denganmu
Untuk tidak mengharap dari apa yang ada saat ini

Aku mulai bersepakat dengan diriku sendi
Agar tak membiarkan jantung ini bergedup kencang, bahkan hanya karena mendapat pesan balasan darimu

Aku mulai semua, untuk tidak lagi memikirkanmu secara berlebih

Kau dan Katarsis

"Mbak, nanti aku mau katarsis ya"
"Iya, beliin makan dulu"

Pesanku terhenti dengan kesepakatan itu. Bagi kami mahasiswa jurusan psikologi, kami terbiasa menggunakan istilah "katarsis" untuk menggantikan kata 'curhat'. Kata yang memiliki makna hampir sama, walau ku tahu makna yang terdapat pada kata 'katarsis' pasti lebih dalam dari itu.

Dan aku kembali mengingatmu

Apa kabarmu rekan katarsisku?
Yang kini terpisah tidak hanya perbedaan kota, tapi benua dan samudra
Semoga kau sukses dengan tujuanmu disana

###


Kau yang Menyebalkan

Berani taruhan, setelah ini pasti kau akan datang
Setelah aku sukses mengokohkan niat untuk melapaskanmu

Memang begitu kan tabiatmu.

Mengapa sih menyebalkan selalu berpasangan dengan ngangenin ?




Perkenalan Denganmu

Aku percaya bahwa hidup tak seindah sinetron, tapi bukan berarti kita tidak bisa merasakan sepenggal bagian dari apa yang terjadi di sinetron kan?
Seperti apa yang baru saja terjadi

"eh dek" kata seseorang yang duduk tepat dibelakangku, seperti menginstruksikanku untuk menengok kearahnya.

Aku menengok padanya membulatkan bola mataku sambil menatapnya. Berkata "apa" dalam bahasa isyarat seolah tertarik dengan panggilannya.

"emm ... " katamu seperti memikirkan sebuah persoalan tentang persidangan yang sedang berlangsung.

" ... eh, belum kenalan" lanjutmu mengalihkan maksud panggilanmu, membuatku menahan tawa dalam hati.

Kau ulurkan tanganmu, kusambut sambil kukatakan namamu.

"Dafit" katamu

Lalu tanpamalu aku mengatakan "udah tau"

Dan begitulah akhirnya, kau tidak menyampaikan apa yang ingin kau katakan tentang pemikiranmu tadi. Hmm, jadi begini cara berkenalan seorang ketua badan eksekutif mahasiswa. Menarik 

Perdebatan Terakhir

"Karena kamu nggak tahu seberapa besar aku cinta ke mereka!"

"Berarti kamu nggak cinta ke kita?"

"Aku akan ngelakuin hal yang sama juga buat komunitas ini"

"Ya udah, apa susahnya janji ke aku gak bakal ngelakuin hal yang aku minta?"

"Kamu egois! Kamu ngelarang aku ngasih sumbangsih untuk sesuatu yang aku suka!" Bantingan pintu ruang produksi mengakhiri perdebatanku dengannya pagi hari ini.

Pelarian

"Suka panahan juga?"
"Eh, iya. Pertamanya si cuma coba-coba, abis itu ketagihan"
"Sama. Tau nggak apa yang paling bikin seneng kalau panahan?"
"Em, ini nih, waktu anak busur kamu bisa kena ke sasaran. Ya walau belum di point yang paling tinggi. Tapi rasanya udah seneng kalau udah bisa kena"
"hahaha, iya sama. Namanya juga kita masih pemula"
"iya, ketika anak busur kamu kena ke sasaran, rasanya tuh kayak kamu bisa ngerasain sasaran yang kepanah itu, Kayak bola basket yang berhasil masuk ke ring, rasanya sama"


Basket? Jadi kamu lebih suka basket dari pada panahan?

Thursday, March 23, 2017

Sebuah Analogi

Hasil gambar untuk danbo bermain
http://megha-puthree.blogspot.co.id/2012/05/danbo-i-love-you.html
Pernah kau merasa tidak dianggap terlalu penting oleh suatu kelompok yang dulunya kalian pernah sedekat nadi?
Entahlah, jika aku boleh mengatakan iya tapi mungkin ini terlalu subjektif.

Aku pernah menjadi bagian dari sebuah kelompok yang sampai saat ini masih selalu kubanggakan. Karena suatu hal aku harus meninggalkan mereka. Ini bukan sebuah pengkhianatan atau kebosanan. Aku tidak pernah merasa bosan dengan mereka, paling tidak sampai saat ini.

Waktu terus bergulir hingga jarak yang ada diantara kami tidak lagi sebatas masalah geografis, namun emosi.
Ikatan ini perlahan mulai mengendor dan kami mulai disibukkan dengan tugas masing-masing tanpa ada komunikasi satu sama lain dan aku mulai merasa terabaikan. Terlalu subjektif kan.

Seperti yang pernah dikatakan seorang asessor saat kami terlibat dalam suatu diskusi. "... analoginya begini deh, kalau ditanyain kalian paling deket sama ibu atau ayah kalian pasti langsung kepikiran salah satunya kan? dua-duanya sama-sama penting, tapi pasti ada satu yang selalu lebih dari yang lain. Jadi ketika aku tanya kalau himpunan mahasiswa ada rapat dan di waktu yang sama kalian ada acara di organisasi lain, kalian pilih yang mana? Itu bukan pertanyaan klise!"


Aku paham apa yang dia sampaikan, aku mulai menganalogikan kalian sebagai apa dalam hidupku dan aku menyesal pernah mendengar penjelasan ini.  

Thursday, March 9, 2017

(Bukan) Manisnya Terjatuh

Gambar terkait
http://www.sigambar.com/2015/07/12-gambar-boneka-danbo-sedih-galau.html

Benarkah ini deritaku?
Mencinta tanpa pernah terkatakan
Melihatmu tanpa berani menyapamu
Memandangmu yang perlahan menjauh

Benarkah harus selalu seperti ini?
Lalu kapan aku merasakan manisnya terjatuh?
Apa memang ini yang namanya mengagumi?
Bagiku, ini terlalu sakit

Monday, March 6, 2017

Gestaaltian dan Kau

Hasil gambar untuk prinsip gestalt closure
https://arpoesto.wordpress.com/2016/06/09/mengenal-teori-gestalt-pada-visual-sensation/

Seperti para Gestaaltian yakini, kita tidak akan mendapatkan sebuah rasa yang jika hanya mengindra dari setiap elemen-elemennya saja. Semua akan lebih bermakna jika kita memaknainya dari sebuah keseluruhan.


Seperti secangkir coklat hangat yang kini ada didepanku. Rasanya yang sedikit manis dan kepulan asap yang masih terlihat sangat cocok menemani malam gerimis ini. Aku tak akan pernah mendapatkan perasaan senyaman ini jika hanya menyesap bubuk coklat lalu disusul sesendok air gula. Nikmatnya coklat panas tidak bisa kurasakan hanya dengan memegang cangkir yang hangat saja ditambah kepulan asap dari cangkir lain.


Seperti itu pula aku memandang kehadiranmu. Aku tidak akan bisa memaknai perasaan seindah ini jika hanya melihat matamu saja, jika hanya melihat hidungmu saja, jika hanya melihat mulutmu mengumbar sebuah guyonan tentang penjaga cafe dibelakang meja kasirnya, tak akan bisa.


Gestaaltian menjelaskan tentang prinsip-prinsip persepsinya yang tentu saja berpengaruh bagi kehidupan kita. Seperti prinsip Closure yang sangat terkenal. Kita tetap dapat memaknai sebuah benda walau benda itu tidak utuh, ada bagian yang tidak tertutupi. Kita sebagai makhluk yang memiliki pengalaman dengan mudah dapat mengetahui benda apa itu. Lalu bagaimana aku menutupi jarak yang ada diantara kita jika kita tidak pernah membentuk sebuah pola yang ideal?

Sunday, March 5, 2017

Kau dan Kata Ikhlas


Kau rayu aku lagi. Ah, aku benci dengan anak sosial.

"mau?" katamu menawarkan sepotong roti yang kau pegang dan hampir kau makan.
"Nggak mau, cuma satu." jawabku basa-basi.
"Loh, itu bedanya orang ikhlas sama nggak,"

Aku melihatmu sambil mengerutkan dahi, seolah berkata "kok bisa?"

"kalau orang ikhlas, punya satu ya dikasih satu. Kalau orang nggak ikhlas dikasih dua walau dia punya sepuluh."

Kau menatapku sambil tersenyum. Aku yang tak pernah bisa tahan ditatap oleh orang lain memalingkan muka dan tertawa kecil, membenarkan apa yang kau katakan.
Kongres masih terus berjalan tanpa peduli para pesertanya mulai kelaparan. Aku menoleh ke arahmu lagi berharap roti yang kau makan benar-benar kau tawarkan padaku, aku mulai lapar.

"mas..."
"Hemm?"

Kau mengunyah potongan terakhir roti itu. Sial


Saturday, February 25, 2017

Merindu Merpati Lain

Hasil gambar untuk danbo orang ketiga
http://pribumiartikel.blogspot.co.id/2012/08/apayang-kamu-rasakan-sehabis-diputus.html

Aku lupa, hubungan kita telah berakhir
Tak ada lagi pesan darimu setelah aku menyapamu lewat sebuah lagu
Seperti yang dulu sering kau lakukan


Kini aku paham tentang kalimat yang pernah kau sampaikan
Ketika kita masih bersama
Dan kau telah menjadi milik orang lain
"Seandainya aku ketemu kamu lebih dulu ya"


Sekarang semuanya hanya sebuah kisah
Aku yang pernah bersamamu dan tak pernah ingin menyakiti hati yang lain
Memilih untuk menyudahi apa yang pernah kita lakukan


Aku kira semua akan lebih mudah
Karena memang tak pernah ada apa-apa diantara kita
Namun karna semua terlalu sederhana
Aku merindukan semuanya

Friday, February 10, 2017

Salam Duka

Hasil gambar untuk danbo kecewa
https://sebuahpensil.wordpress.com/2011/09/20/boneka-kardus-yang-punya-jiwa-danbo/

Dalam mimpiku tadi malam, kita tidak ditakdirkan untuk bersama
Menjadi pengiring dari kabar yang kuterima baru saja
Ah, itu hanya mimpi tadi malam
Menurut teori yang kupelajari, itu tak berarti apa-apa


Tapi, benarkah telah ada orang lain di hatimu?
Mengisi ruang yang sangat kudambakan
Benarkah itu? Benarkah?


Biar kutebak, 
Pasti seseorang yang selalu kau tulis dalam karyamu itu ya?


Berarti aku salah besar, jika mengira itu semua untukku
Apa aku terlalu bodoh dengan semua itu?
Sudahlah, semoga ini bukan tulisan terakhir untukmu!

Wednesday, February 8, 2017

Dengarkan Curhatku, Rama.

Hasil gambar untuk menulis diary
http://www.izwie.com/2015/09/ketahui-10-manfaat-menulis-diary-untuk.html

Rama, malam ini hujan deras. Tapi tenang, aku tidak sedang di luar ruangan, hujan-hujan, mengingatmu sambil menangis, walau itu mungkin aku lakukan, hahaha. Aku sedang berada di dalam ruangan yang hangat dan mati lampu.


Rama, sebenarnya di dalam sini aku tidak bisa merindukanmu, aku harus fokus mengajari seseorang di depanku ini cara mengeluarkan 48 dari akar nya, memberitahunya bahwa 128 per 512 itu berbeda dengan 512 per 128. Pusing juga bagaimana menjelaskannya. 


Rama, kau harus tahu, seseorang yang duduk di ruang makan rumah ini membuatku tidak bisa berkonsentrasi. Awalnya dia hanya menonton TV dan suara TV itu mengangguku Rama, tapi karena mati lampu akhirnya dia memutar MP3. Kau tahu Rama, dia memutar lagunya Adelle, All I Ask. Sebenarnya aku terbiasa belajar sambil mendengarkan lagu. Tapi Rama, lagu itu mengingatkanku pada naskah drama radio yang ku kirim ke salah satu radio swasta di kota ini. Naskah itu bercerita tentang kau dan aku. Aku mengingatmu Rama.Setelah lagunya berakhir lagu-lagu berikutnya terus berputar, lagu-lagu milik Sheila On 7, Rama. Lagu-lagu yang liriknya terus membuatku mengingatmu Rama. 


Tuesday, February 7, 2017

Gilang dan Janjinya

Hasil gambar untuk danbo main basket
http://mattiabusato.altervista.org/?page_id=1317

Aku kadang hanya butuh lapangan basket, bola, dan pemainnya
Mengapa sulit sekali mempertemukan ketiga hal itu.
Terlebih sejak kau mulai menjauh.
Ah, aku benci kau!


Kau membuat jarak antara aku dan apa yang aku suka
Karna ketika kau menghilang
Selalu ada jarak di antara kita

###

"Bil, jalan yuk?" Seseorang mengajaku pergi Lang.

"Kemana?"

"Nonton mungkin?"

"Kapan?" Kau tahu Gilang, aku tak pernah benar-benar ingin pergi dengannya.

Friday, February 3, 2017

Merindukan Langit

Hasil gambar untuk gambar orang berdiri memandang langit
https://indahitusunnah.wordpress.com/category/akhlak-dan-nasehat/

Bulan ini, jika perhitunganku benar, maka kita sudah berteman selama enam tahun, di social media!

Aku masih ingat saat kita saling membalas komentar di facebook. Ketika bulan puasa di waktu sahur. Pada tahun pertama. (2012)
Lalu kau menyapaku di twitter pada awal tahun kedua. Bukan percakapan yang panjang, tapi sangat menyenangkan, menurutku. (2013)
Di akhir tahun ketiga kau menyapaku lagi di twitter setelah sekian bulan kau menghilang secara tiba-tiba. Ah, mengapa aku masih mau membalas sapaan mu ya? Di tahun ini pula pertemuan pertama kita dengan sapa dan canda. (2014)  
Kau memberiku semangat untuk ujian nasionalku! Via twitter (2015)
Seandainya kau tahu, aku sengaja mencari moment agar bisa menemuimu, oke, melihatmu. Karna kau tidak menyapaku walau aku ada! Ingat pertemuan yang ini? (2016)

Friday, January 27, 2017

Ajari Aku


Ajari saya menjadi tangguh
Menjadi kuat sepertimu
Yang bangkit walau seribu badai selalu menggoyahkan
Yang tersenyum walau berjuta muka meremehkan


Karena saya terlalu lemah untuk sekedar berdiri
Menapaki jalan perjuangan yang terjal
Berhenti sebelum tiba
Terhenti ketika aral datang


Ajari saya menjadi sepertimu

Thursday, January 26, 2017

Rejection


Stay there,
I will not come in that day
Not because I wont to see you
Or I dont care with you

Im just adapting in new place
Try to be strong like you
Let anything that suppose to go

Never think that Iam a traitor!
For here, I try to be the most loyal

Dont wait me, go home!
We'll meet if it's meant to be

Wednesday, January 25, 2017

Perpisahan dengan Mas Rangga



"Makasih ya doanya. Sidangku lancar. Dua bulan lagi aku wisuda"

Kubaca lagi pesan yang masuk dari mas Rangga. angin yang berhembus di taman sore ini sukses membuatku ingin menangis walau tak satupun bulir air mata menetes. Aku tak ingin mas Rangga melihatku bersedih akan kesuksesannya.


"Hey, udah lama? Sorry ya, jalanan macet" katanya yang langsung mengambil posisi di sebelahku. Di kursi taman ini kami biasa bertemu, walau kami menempuh pendidikan di satu kota yang sama, ternyata bertemu dengan mas Rangga adalah hal yang sulit bagiku.


Dia terlalu sibuk dengan hidupnya dan aku tak cukup berani untuk menghubunginya sesering saat ini. Dulu, kami pernah berada dalam suasana yang sangat kaku dan itu berlangsung hampir 8 tahun. Sama-sama saling mengenal namun sulit berkomunikasi bagai orang tidak mengenal satu sama lain. Mungkin karena 8 tahun yang lalu kami pernah sangat dekat, hingga tiba-tiba mas Rangga memiliki pacar dan menghilang begitu saja.


Kini, setelah 6 bulan kami kembali berkomunikasi denga normal, dia mengabarkan bahwa lulus ujian skripsi dan akan melanjutkan studi S2 nya, entah dimana, tapi katanya tidak di pulau Jawa.


"Setengah jam yang lalu" jawabku singkat kemudian hening.

Tuesday, January 24, 2017

Pesan Balasan dari Mas Ilham

Hasil gambar untuk gambar pesan masuk
https://www.google.co.id

"Harusnya kau sudah tidur saat ini" balasnya pada pesan yang kukirim baru saja. Aku hanya ingin menanyakan kabarnya dan memberinya semangat.


Ilham, lelaki yang kukenal di organisasi kampus. Menjadi teman baikku setelah kami saling mengenal di kepanitiaan seminar. Ah, harusnya aku memanggilnya mas, mas Ilham. Dia dua tahun lebih tua dariku.


Malam ini, seperti malam-malam yang sudah-sudah, pekerjaan mas Ilham membuatnya harus begadang hingga larut malam. Sebagai seorang MC memang sudah resiko mendapat job hingga tengah malam, apalagi jika acara musik seperti malam ini. Hari ini mas Ilham harus berangkat ke Malang untuk memegang acara konser. Sebuah acara konser untuk memperingati hari jadi salah satu kampus besar disana. Aku yang sejak pagi sedang sibuk UAS baru bisa menghubunginya di waktu malam. Itupun baru dibalas mas Ilham tiga jam setelahnya, mungkin dia baru bisa break.


"Aku baru saja selesai mempersiapkan materi untuk ujian esok. Jangan menyuruhku tidur seperti anak kecil" jawabku mengelak perintahnya walau dalam hati berteriak bahagia mendapat perhatian darinya.


"Terserah kau. Jangan salahkan aku jika kau bangun kesiangan besok pagi dan telat ujian. Aku baik-baik saja. Sebentar lagi acara akan selesai"


Balasannya datang tak kurang dari satu menit. Sudah jam satu malam. Aku tahu aku akan sulit bangun besok pagi.


"Ya, aku selalu tahu kau bisa menjaga dirimu sendiri. Waktunya aku tidur" Mas Ilham tak membalas pesan dariku walau dia membacanya. Hingga setengah jam kemudian aku masih berharap ada balasan darinya, nihil. Aku terlelap.


###


Handphone-ku berdering ketika aku baru saja menyelesaikan sholat subuh, tanda sms masuk. Rajin sekali orang yang mengirimiku pesan pagi-pagi buta.


Seseorang disana, telah membuatku tersenyum bahagia dengan pesan yang dikirim nya.


"Tulis jawaban yang tepat saat ujian ... " bodoh, aku tahu memang itu yang harus aku lakukan, haha.

" ... Kau tahu kan bukan hal yang mudah menahan kantuk di jam 2 malam, aku tak membalas pesanmu semalam. Semoga berhasil!"

Sunday, January 22, 2017

Penantian tanpa Perjanjian

Hasil gambar untuk gambar orang menanti
http://syawaleey.blogspot.co.id/2016/07/menunggu-hanya-milik-orang-yang-punya.html

It's been a long time since you went away

Aku tidak terlalu yakin kapan tepatnya
Yang aku tahu satu tahun yang lalu kita sempat bertemu
Hanya aku melihatmu dan kau menyadari kehadiranku
Tanpa saling pandang atau saling menyapa


"ketemu di Malang aja" katamu saat membalas pesanku. Bagaikan janji manis yang memang akan segera terealisasi. Kini kita sama-sama tahu kalimat itu tak pernah menjadi nyata, atau mungkin belum-harapku dalam hati.


Aku tak sedang merindukanmu malam ini, hanya sekedar mengingatmu.
Kau tahulah, acara tahunan yang pernah mempertemukan kita kini digelar lagi
Apa kau hadir juga?


"Mas!" panggilku saat melihatmu berjalan sendiri diantara stand-stand yang menawarkan info-info menarik tentang jurusan di kampusmu. Seandainya kau tahu, aku mengumpulkan semua keberanianku untuk menyapamu dua tahun yang lalu.

Wednesday, January 4, 2017

Jadilah Kuat



Kau diijinkan oleh Tuhan untuk menjadi kuat dibanding yang lain
Kenapa harus selalu membandingkan jika masih ada yang menemanimu?
Hidupmu memang tentang perjuangan kau seorang, tapi kau tak selalu sendiri untuk menghadapinya


Kau selalu tahu bagaimana sakitnya mengeluh
Untuk setiap tetes air mata yang kau keluarkan setiap malam di waktu sepimu
Melelahkan bukan?


Mengapa tak mencoba untuk melangkah dan berjuang?
Walau itu tak selalu mudah

Kau selalu punya Tuhan yang menguatkanmu