Jangan Ganggu Aku

Www.google.com

Seseorang merusak mood ku hari ini. Kau tahu, mereka kerap kali mengajakku menonton bioskop padahal aku lebih suka menonton kethoprak atau pentas tari, lebih hidup dan lebih membuat deg-degan.


"Kita nonton jam empat ya" katanya di suatu pagi yang dingin melalui pesan bbm



"Iya" jawabku sekenanya


Setelah ashar kami telah tiba di sebuah mall daerah banyumanik, Semarang. Aku tidak terlalu bersemangat dengan ini semua. Kami sudah duduk di kursi penonton. Ini hal yang membosankan, aku tidak paham betul apa inti cerita nya, tentang cinta segitiga yang saling membunuh. Entahlah


Seperti kebiasaan sebelumnya, kami mampir ke foodcourt. Sungguh, seandainya kau tahu, aku hanya ingin kau menemaniku menonton drama atau bermain panahan, bukan berada di tengah mall dengan senyum palsu seperti ini.


"Key, bentar ya, aku ke toilet dulu. Kayaknya perut aku bermasalah"

"Iya" jawabku tak acuh sambil menyedot buble-buble berasa vanila.


Aku berdiri dari kursi dan melangkah menuju kasir.

"Mbk, totalnya berapa? Meja dua belas"

"Saya lihat dulu ya mbk"
Aku tersenyum

"Mbak, tambah air mineral satu botol ya, tapi nanti di kasih ke temen saya yang lagi pergi. Sekalian nitip tas nya dia, saya buru-buru"
"Oh, iya mbk. Totalnya 98ribu mbk"
"Oke, ini ya mbk, makasih"
Aku memberika uang 100 dan segera melangkah pergi sebelum kasir memberikan uang kembalian.
Buat mbk nya aja, itung-itung sedekah, kataku dalam hati meyakinkan diri mengikhlaskan uang dua ribu rupiah.


Dan disinilah aku sekarang, berada di taman budaya, menyaksikan ketoprak Eko Mardhika untuk kesekian kalinya. Menertawakan lakon lucu di saat yang lain khidmat mendalami klimaks. Biarkan aku dianggap gila, setidaknya aku tidak sedang meratapi dosa dengan memberimu obat pencahar perut tadi.