Monday, March 6, 2017

Gestaaltian dan Kau

Hasil gambar untuk prinsip gestalt closure
https://arpoesto.wordpress.com/2016/06/09/mengenal-teori-gestalt-pada-visual-sensation/

Seperti para Gestaaltian yakini, kita tidak akan mendapatkan sebuah rasa yang jika hanya mengindra dari setiap elemen-elemennya saja. Semua akan lebih bermakna jika kita memaknainya dari sebuah keseluruhan.


Seperti secangkir coklat hangat yang kini ada didepanku. Rasanya yang sedikit manis dan kepulan asap yang masih terlihat sangat cocok menemani malam gerimis ini. Aku tak akan pernah mendapatkan perasaan senyaman ini jika hanya menyesap bubuk coklat lalu disusul sesendok air gula. Nikmatnya coklat panas tidak bisa kurasakan hanya dengan memegang cangkir yang hangat saja ditambah kepulan asap dari cangkir lain.


Seperti itu pula aku memandang kehadiranmu. Aku tidak akan bisa memaknai perasaan seindah ini jika hanya melihat matamu saja, jika hanya melihat hidungmu saja, jika hanya melihat mulutmu mengumbar sebuah guyonan tentang penjaga cafe dibelakang meja kasirnya, tak akan bisa.


Gestaaltian menjelaskan tentang prinsip-prinsip persepsinya yang tentu saja berpengaruh bagi kehidupan kita. Seperti prinsip Closure yang sangat terkenal. Kita tetap dapat memaknai sebuah benda walau benda itu tidak utuh, ada bagian yang tidak tertutupi. Kita sebagai makhluk yang memiliki pengalaman dengan mudah dapat mengetahui benda apa itu. Lalu bagaimana aku menutupi jarak yang ada diantara kita jika kita tidak pernah membentuk sebuah pola yang ideal?

1 comment: