https://www.ryanhealy.com/ |
“Biasa aja bisa nggak sih? Galaunya sampe akut gini”
“Aku biasa kok. Orang kita cuma temenan” kataku sedikit
sewot. Menuju ke dapur mengambil gelas berusaha menghindari pembicaraan ini.
Dua hari ini, Sekar menjadi sangat cerewet, mengingatkanku
tentang hubungan yang katanya sedikit “nakal”. Jangan berpikir macem-macem
ketika aku menyebut kata nakal. Aku hanya keluar pergi makan bersama Aldi yang
telah memiliki pacar. Padahal aku hanya pergi bersama Aldi lima kali. Lagipula
bukan aku yang mengajak duluan, Aldi yang mengajak lebih dulu.
“Gimana bisa biasa aja? Minggu depan kamu KKN dan seminggu
ini kamu nggak produktif sama sekali. Inget loh, kamu harus ngirim naskah drama
radio.”
“Itu namanya Writer’s
Block. Semua penulis pemula juga ngalamin. Nggak usah bawa-bawa Aldi”
“Trus sampe kapan kamu mau jadi penulis pemula? Kapan mau
maju”
“Nanti juga ada waktunya. Santai aja”
Sekar masih ngomel nggak jelas di atas kasurku. Tempat yang
seharusnya paling nyaman untuk mengabaikan ocehannya, sayangnya, seluruh bantalku
disabotase.
Harus ku akui, seminggu ini tak ada satu naskahpun yang
berhasil aku selesaikan, padahal aku telah terikat kontrak dan lebih parahnya
lagi minggu depan aku berangkat KKN ke Lampung. Bisa saja aku mengerjakannya di
Lampung, tapi kemungkinan besarnya tak akan ada sinyal untuk mengirim dan
naskahku tidak sempurna. Aku seperti diserang malas secara tiba-tiba untuk
menulis. Seperti yang kubilang tadi, writer’s
block. Aku juga tak tahu pasti mengapa ini bisa terjadi. Hipotesis dari
Sekar, aku diserang galau karena Aldi tak menghubungiku seminggu ini dan
pacarnya mulai mencurigai hubunganku dengan Aldi. Merusak keadaan psikologisku
untuk menulis. Entahlah
Di atas kasur, Sekar masih mengomel tentang tangunggjawab
yang harus aku penuhi dengan kontrak itu. Mengingatkanku tentang susahnya
menjalin relasi dengan radio ternama negeri ini, bagaimana nantinya jika aku
merusak kepercayaan mereka, dan berapa ratus ribu yang harus kuganti jika aku
menyalahi kontrak. Memang tak pernah mudah menjadi penulis. Huft.
“Pokoknya ya Nay, kamu tu harus…”
“... harus baca buku biar banyak referensi? Nih!”
Sukses, Sekar diam melihat progresku mencari bahan
referensi. Aku bisa tidur di balik buku, memimpikanmu.
Tantangan Kelas Fiksi #5
Aku bukan fokus ke writers blocknya malah fokus ke Aldi. Eh... 😄😄
ReplyDeletewwkwkwkwk tolong kak April, jangan menggagalkan tugas saya yang ini. haha. Dia hanya satu dari sekian alasan writer's block para penulis pemula :D
Delete