Thursday, March 23, 2017

Sebuah Analogi

Hasil gambar untuk danbo bermain
http://megha-puthree.blogspot.co.id/2012/05/danbo-i-love-you.html
Pernah kau merasa tidak dianggap terlalu penting oleh suatu kelompok yang dulunya kalian pernah sedekat nadi?
Entahlah, jika aku boleh mengatakan iya tapi mungkin ini terlalu subjektif.

Aku pernah menjadi bagian dari sebuah kelompok yang sampai saat ini masih selalu kubanggakan. Karena suatu hal aku harus meninggalkan mereka. Ini bukan sebuah pengkhianatan atau kebosanan. Aku tidak pernah merasa bosan dengan mereka, paling tidak sampai saat ini.

Waktu terus bergulir hingga jarak yang ada diantara kami tidak lagi sebatas masalah geografis, namun emosi.
Ikatan ini perlahan mulai mengendor dan kami mulai disibukkan dengan tugas masing-masing tanpa ada komunikasi satu sama lain dan aku mulai merasa terabaikan. Terlalu subjektif kan.

Seperti yang pernah dikatakan seorang asessor saat kami terlibat dalam suatu diskusi. "... analoginya begini deh, kalau ditanyain kalian paling deket sama ibu atau ayah kalian pasti langsung kepikiran salah satunya kan? dua-duanya sama-sama penting, tapi pasti ada satu yang selalu lebih dari yang lain. Jadi ketika aku tanya kalau himpunan mahasiswa ada rapat dan di waktu yang sama kalian ada acara di organisasi lain, kalian pilih yang mana? Itu bukan pertanyaan klise!"


Aku paham apa yang dia sampaikan, aku mulai menganalogikan kalian sebagai apa dalam hidupku dan aku menyesal pernah mendengar penjelasan ini.  

1 comment: