Sunday, March 5, 2017

Kau dan Kata Ikhlas


Kau rayu aku lagi. Ah, aku benci dengan anak sosial.

"mau?" katamu menawarkan sepotong roti yang kau pegang dan hampir kau makan.
"Nggak mau, cuma satu." jawabku basa-basi.
"Loh, itu bedanya orang ikhlas sama nggak,"

Aku melihatmu sambil mengerutkan dahi, seolah berkata "kok bisa?"

"kalau orang ikhlas, punya satu ya dikasih satu. Kalau orang nggak ikhlas dikasih dua walau dia punya sepuluh."

Kau menatapku sambil tersenyum. Aku yang tak pernah bisa tahan ditatap oleh orang lain memalingkan muka dan tertawa kecil, membenarkan apa yang kau katakan.
Kongres masih terus berjalan tanpa peduli para pesertanya mulai kelaparan. Aku menoleh ke arahmu lagi berharap roti yang kau makan benar-benar kau tawarkan padaku, aku mulai lapar.

"mas..."
"Hemm?"

Kau mengunyah potongan terakhir roti itu. Sial


No comments:

Post a Comment