Monday, February 29, 2016

Berorganisasi : Pergi tanpa Penjelasan

Menyenangkan bukan bergabung dengan sebuah atau beberapa organisasi ketika kita masih menuntut ilmu ? Beberapa mungkin tidak terlalu suka untuk memulai dunia baru dan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi, ada pula yang bergabung namun hanya menjadi anggota pasif saja.

Tidak sedikit yang bergabung dan berkontribusi banyak untuk organisasi yang mereka ikuti. Ketika kuliah tentu kita akan mengenal UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) semacam ekskul ketika di bangku SMP dan SMA.

Tentu kita tahu bahwa untuk bisa dianggap di sebuah organisasi kita harus selalu terlihat. Tidak di pungkiri lagi bahwa mereka yang kurang menampakkan akan terlupakan atau kurang diperhatikan. Ini juga menimbulkan dampak yang buruk bagi diri sendiri. Kita adalah makhluk sosial dan ingin selalu dianggap penting. Ketika kita jarang menampakan diri maka akan berkurang komunikasi antar anggota dan ini dapat membuat kita merasa kurang diperhatikan dan tidak dianggap.

Yang berarti dapat membua diri kita sendiri akhirnya semakin mengurangi kuantitas petemuan dan yang paling buruk mulai meninggalkan organisasi tanpa pamitan. Ini tentu akan menimbulkan dampak buruk lainnya, nama kita akan terkesan jelek dimata orang lain dan sulit mendapat kepercayaan untuk kedepannya, apalagi kita tak jadi mendapatkan banyak ilmu yang semestinya bisa kita dapatkan dengan berorganisasi.

Untuk itu mari kita mulai meningkatkan kuantitas pertemuan dengan anggota yang lain.Menyempatkan diri barang sebentar untuk berkunjung dan menyapa satu sama lain.

Jika memang sudah mentok tidak sejalan dengan mereka bicara baik-baik untuk memilih jalan lain yang sama-sama baik. Bukan saatnya lagi pergi tanpa penjelasan



On Feb 29th, 2016
EstinaLa

Friday, February 26, 2016

Dosen kuliahku Punya Kembaran

Yang Maha Kuasa memang hebat. Malam ini, kupandangi foto dua orang yang pernah memberiku sebuah ilmu. Parasnya, tolong beritahu saya mana yang berbeda. Tak ku jumpai perbedaan yang berarti. Jika berkenan, ingin kupertemukan mereka berdua dan ku sandingkan untuk di ambil foto bersama.

Bukan, mereka bukan saudara kembar atau kakak adik. Ku pikir mereka juga tidak ada ikatan darah ataupun satu keturunan. Keduanya adalah pengajarku. Yang pertama seorang guru seni rupa ketika aku masih duduk di bangku SMA, yang satunya dosenku di kampus. Yang satu kini bekerja di sebuah perusahaan batik yang satumya lagi gemar memakai kemeja batik. Dua-duanya humoris dan ramah. Senyumnya pun mungkin sulit dibedakan.

Memang, guru seni ku ini menyukai irama dari lagu dangdut koplo berbeda dengan pak dosen yang menyukai musik jazz, tapi mereka sama-sama suka  musik kan ?. Jelas memang jika pak guru seni menyukai desain dan menggambar berbeda dengan pak dosen yang hobi menulis tentang artikel dan kerap mengikuti pelatihan kepenulisan. Bukan aku mengungkit tentang keyakinan, namun keduanya memiliki keyakinan yang berbeda. Itu yang membuatku semakin yakin bahwa mereka tidak saling kenal. Ditambah dengan tidak adanya hubungan pertemana satu sama lain di media sosial.

Aku tak suka membanding-bandingkan orang, hanya kadang aku melihat kesamaan beberapa orang yang pernah kutemui di masa yang lalu dengan orang yang baru kutemui, ini terjadi begitu saja dan sering. Sama halnya ketika pertama kali bertemu dengan pak dosen. Aku langsung merasakan datangnya kembali guru seni yang kurasa pergi sebelum tugasnya kelar. Aku merasa menemukan sosok guru di masa lalu ku. Yaa, walau kita sama-sama tahu bahwa tidak bijak menyama-nyamai orang dengan orang lain.



On Feb 26th, 2016
EstinaLa

Thursday, February 25, 2016

Tempat Tepat untuk Belajar

Berlanjut dari lingkungan yang mempengaruhhi proses belajar kita, Nala akan mencoba memberikan sedikit contoh tempat mana saja yang memiliki lingkungan baik untuk belajar berdasarkan pengalaman Nala sendiri dan telah teruji untuk diri Nala. Mungkin teman-teman ada yang cocok :)

Berikut tempat yang Nala rekomendasikan  :
1, Perpustakaan
Baik perpustakaan sekolah atau daerah bahkan perpustakaan umum. Semua perpustakaan memebrikan peraturan yang sama agar pengunjung tidak gaduh dan bisa digunakan untuk belajar maupun membaca
2. Ruang kelas
Bagaimanapun bentuk dan situasinya, ruang kelas selalu memberi daya tarik untuk belajar. Ketika jam istirahat dan semua warganya gaduh saling bersahut-sahutan selalu ada celaah untuk kita belajar bagi yang benar-benar fokus.
3. Kamar Pribadi
Ruangan ini bisa sangat membantu kita untuk belajar karena kepemilikan nya pribadi dan jarang orang lain masuk dan membuat gaduh. Kita bisa belajar dengan gaya semau kita tanpa ada orang lain yang melihat, sambil mendengarkan lagu,gulung-gulung, jungkir-balik, atau jalan-jalan. Ruangan ini akan sangat berbahaya bagi mereka yang tidak bisa mengelak dari pesona kasur, ketika keinginan untuk belajar kecil dan fisik mulai manja sebaiknya hindari kasur untuk belajar daripada kita tertidur.


Semoga dengan mengetahui sedikit info tak jelas ini bisa bermanfaat bagi teman-teman untuk meningkatan semangat belajarnya.

On Feb 25th, 2016
EstinaL

Malas Belajar ? Ini Sebabnya

Pernahkah kamu belajar namun apa yang kamu pelajari tidak masuk di dalam otak mu ?
Pernahkah kamu menghapal suatu materi namun sama sekali tidak menempel di kepalamu?
Saya sendiri pernah mengalaminya, bahkan sering
Lalu bagaimana mengatasinya ?

Sebagai mahasiswa di kampus Islam, saya di suruh untuk menghapal juz 30 dan akan di uji pada kemudian hari. Sebelum ini saya sangat jarang menghapal surat-surat panjang lebih dari 10 ayat,, hihihi. Karena terlalu berat dan merasa butuh bantuan akhirnya saya menemui mentor saya dan berlatih dengannnya. Beliau mengatakan bahwa menghapal itu memang susah apalagi untuk surat dalam Al-Quran yang jarang dicoba untuk menghapalnya. Beliau mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa menghapal karena beliau lulusan pondok dan lingkunganya mendukung untuk mempelajari kitab suci Al-Quran. terbukti mengapa selama ini saya sangat sulit menghapal. Di rimah setiap harinya selalu ada anak kecil yang ramai dan itu menganggu saya.

Dalam kasus ini lingkungan sangat berpengaruh dalam poses belajar.
Tempat yang nyaman, sepi dan dikelilingi oleh orang-orang yang juga menimba ilmu sangat cocok untuk belajar.

Mengapa demikian ?
Ketika kita belajar dalam tempat yang nyaman dan sepi tentu saja pikiran kita akan terfokus pada apa yang kita pelajari. Ini merupakan poin terpenting untuk belajar.
Lalu mengapa orang-orang di sekeliling kita juga mempengaruhi proses belajar kita ?
Ini menyangkut dengan motivasi untuk belajar. Ketika orang-orang disekeliling kita juga melakukan hal yang sama kita akan lebih termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Melakukan hal baik berasa-sama dengan orang lain akan menambah kepuasan bagi diri kita sendiri.

Banyak kasus yang seperti itu. Ketika saya duduk di bangku SMA kelas 3, banyak teman-teman yang memanfaatkan jam kosong untuk berlatih soal-soal. Saya sebenarnya malas untuk belajar namun karena tidak ada teman yang mau diajak keluar kelas saya pun ikut belajar. Situasi seperti ini juga sangat bagus untuk menanyakan materi yang belum kita pahami.




On Feb 25th, 2016
EstinaLa

Angggota ODOP : Mereka bukan Arang

Aku pernah menjadi api yang membara diawal pertemuan kita
Menjadikan setiap kata sebagai semangat untuk menulis
Aku juga pernah menjadi arang yang redup tak terkena kipas angin atau kipas dari cover buku
Menjadikan diriku dingin tak bergelora

Arang yang perlahan-lahan akan habis
Menjadikan semangatku untuk menulispun luntur perlahan
Percakan untuk saling mengingatkan hanya menjadi kotak masuk dan terbuka tanpa terbaca
Melihat link postingan mereka tanpa ingin mengintipnya

Aku tahu arang akan habis
Berkali-kali kuganti dengan arang yang baru
Berkali-kali pula dia habis termakan semangatnya sendiri
Apa yang mereka gunakan untuk menulis ?

Malu aku untuk bertanya tentang semangat mereka
Walau kutahu mereka takkan mencaci dan mencela ku
Mereka adalah semangat kebaikan untuk sesama

Arang yang menjadi semangatku ini
Bolehkah kau kuganti dengan kayu ?
Bukan untuk menjaga semuanya takkan habis
Aku hanya ingin bertahan lebih lama

Ah, aku salah lagi
Mereka yang berjuang bersamaku
Adalah api yang mencoba tetap membara
Tak peduli darimana mereka berasal
Mereka akan tetap menjadi api yang berkobar


Teruntuk anggota ODOP yang selalu kukagumi, kalian begitu hebat dengan karya yang tak pernah terhenti. Terimakasih telah mengijinkan ku tetap ada diantara kalian. Kehadiranku memang tidak seperti mereka yang taat jadwal dan ada ketika sebuah ilmu dibahas. Kalian dapat mempercayaiku, aku akan selalu berusaha menjaga semangat menulis ini tetap menyala, menjadikan ilmu yang kalian berikan tetap bermanfaat, dan membuat apa yang kita impikan tercapai.





On Feb 25th, 2016
EstinaLa

Buka Sitik Wes

'Mencintaimu tanpa memilikimu seperti Buka Sitik tanpa Joss"

Hahaha, candaan mas Iqbal saat kita berhenti dari menapaki jalan setapak ini mengingatkanku pada dirimu. Kau yang selalu ada dalam pikiran ku namun tak pernah terbukti apakah aku ada di hatimu. Kau yang selalu menjadi tujuan utama ku untuk menjadi spionase namun jarang kau meninggalkan jejak di setiap acountku. Seperti itukah kisah kita ?

Aku masih sangat ingat bagaimana kita terhubung, menjadi seorang teman tanpa pernah berbincang. Menjadikan pertemuan demi pertemuan sangat indah tanpa pernah bersaling-sapa. Merasakan semuanya begitu nyata tanpa ada kejelasan.

Bodohi aku jika memang aku salah. Kita adalah teman dengan beribu percakan di dunia maya. Pertemuan yang selalu membekas ketika aku menyapamu didalam hati, kuharap kau menyapaku juga.Juga rasa yang indah saat kau ada di depan mataku. Semua begitu jelas.

Membicarakanmu dengan mas Iqbal membuatku mengingat kembali bagaimana rasanya menunggumu lebih dari puluhan bulan dan ratusan hari. Aku tak bisa mengingat rasa itu dengan jelas lagi. Aku melupakan rasa sakit dan memaafkanmu yang telah meninggalkanku tanpa kata dengan percuma.

Aku takkan benar-benar marah padamu. Menjauhi mu saat kau datang sama dengan membuang waktu yang berharga. Kau takkan bertahan lama saat datang. Menjadikan semua sia-sia dan membuatku harus menunggu untuk waktu yang tidak jelas lagi. Dan aku tak menginginkan itu terjadi lagi.

Menjadikanmu sebagai bahan pembicaraan membuatku semakin menyadari semuanya. Terlalu jauh bagiku untuk dapat memilikimu. Bukan pungguk yang merindukan bulan. Ini seperti lirik yang berharap ada seorang komposer melengkapinya. Melengkapi lirik yang kehilangan satu kata berharganya.

"Mencintaimu tanpa memilikimu seperti Buka Sitik Wes"



On Feb 25th, 2016
EstinaLa

Friday, February 19, 2016

Mr J : Menjadi Pendengar yang Baik

Menurut pelajaran IPS yang pernah kita dapatkan di bangku sekolah, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dari orang lain. Dalam teorinya, ini disebabkan karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan satu sama lain. Lalu bagaimana berinteraksi dengan orang lain ?
Salah satu cara berinteraksi dengan orang lain adalah menjadi lebih dekat dengan mereka, entah menjadi teman, pasangan atau kerabat.

Pada hari Selaa lalu saya pergi ke sebuah rumah baca yang saya kenal lewat sosial media Facebook. Kebetulan rumah baca itu dekat dengan kampus saya sehingga saya bisa mampir setelah pulang kuliah. Ketika sudah sampai di tempat tujuan saya disambut oleh kakak tingkat saya yang menjadi relawan di rumah baca tersebut, saya juga bertemu dengan pencetus ide didirikannya rumah baca ini.

Sang tuan rumah memberikan saya sebotol air mineral dan mulai menceritakan awal mula di bentuknya rumah baca ini. Rumah Baca Tirai Ilmu, begitu nama rumah baca ini ketika disahkan Oktober lalu. Sang bapak bercerita panjang lebar hingga beberapa anak berdatangan. Sang bapak mempersilahkan kami memulai sedikit pembelajaran bahasa Inggris dengan bermain. Hari semakin larut dan waktunya saya berpamitan. Sore ini menjadi indah dengan sambutan hangat yang mereka berikan tadi. memang benar apa kata orang, untuk membuat sebuah hubungan yang baik jadilah pendengar yang baik. lalu bagaimana menjadi pendengar yang baik?

Berikut cara menjadi pendengar yang baik menurut dosen basic listening saya, Bp Lukfianka Sanjaya atau biasa dipanggil Mr. j  :

1. Hargailah orang yang berbicara
    Bagaimana bentuk dari menghargai tersebut ? Seperti yang kita tahu bahwa menjadi tidak berisik adalah cara yang paling ampuh membuat sang pembisara merasa dihargai. selain itu, menjadi tidak asik dengan diri sendiri juga mampu membuat sang pembicara merasa dihargai. ex: tidak main HP,
2. Perhatikan sang pembicara
    Memperhatikan sang pembicara ketika sedang berbicara dapat ditunjukan dengan memberi respon.
Beberapa respon yang dapat ditunjukan yaitu :
     a. Melihat mata sang pembicara
    Ini cara paling sederhana agar pembicara merasa diperhatikan.
     b. Ikut memberikan tawa ketika pembicaraan benar-benar lucu
    Pendengar yang memperhatikan sang pembicara tentu akan mengetahui bagian mana dari kalimat sang pembicara yang bisa ditertawakan atau ketika sang pembicara sedang membuat lelucon, ini berarti kita memperhatikan sang pembicara. Tapi jangan membuat tawa yang palsu, jika kita memang merasa itu tidak lucu tetapi pendengar yang lain tertawa anda tidak perlu ikut tertawa, cukup beri senyuman.
      c. Beri pendapat atau pertanyaan
     Dosen saya yang satu ini sangat senang ketika ada mahasiswa nya yang memberikan pendapat saat berdiskusi, atau memberika jawaban jika kuis sedang dibahas. Sang dosen akan mengapresiasikan mahasiswa yang berani bependapat dengan mencatat namanya. Entah untuk diberi tambahan nilai atau sekedar dicatat agar para mahasiswanya merasa di hargai, hhahahaha. Atau bahkan dicatat untuk kemudian dihapus lagi, wkwkwk. Ampun pak.



Yepp, demikian beberapa cara yang bisa saya berikan untuk teman-teman. Hope it can be usefull in ourlife :)




On Feb 19th, 2016
EstinaLa

Surat Rahasia Untukmu : Jangan Dibaca

Aku memang bukan penulis yang telah  menerbitkan buku berstempel "Best-Seller"
Aku juga bukan pujangga yang puisinya digunakan untuk materi pembelajaran anak sekolah
Aku hanya seorang pengagum yang ingin memberi mu sebuah surat rahasia karena kau tak mungkin membacanya

Untuk kau yang disana,

Bagaimana keadaanmu ? Semoga kau tetap sama seperti terakhir kali aku melihatmu. Kau mungkin tak akan menanyakan keadaanku, tapi aku disini juga baik-baik saja.
Bagaimana keadaan kedua orangtua mu ? Semoga cukup baik hingga  kau akan mengenalkanku pada mereka kelak. Aku juga akan menjaga ke duao rangtua ku agar kau bisa menemui mereka.

Aku hanya ingin bercerita sedikit tentang kisah ku menuntut ilmu disini. Seperti yang kau tau, kita berada di tempat berbeda dan terpisah ratusan kilometer. Setiap hari yang kulakukan adalah untuk menjadikan ku lebih berkualitas dari hari sebelumnya. Ini memang pilihanku, namun menimba ilmu ditempatmu berada adalah hal yang aku impikan. Entah mengapa, aku ingin membuat semua nya menjadi nyata, walau berada di tempat ini sudah membuatku tertarik.

Apa kau sanggup menungguku jika tahun ini aku mengulangnya dari awal lagi ? Aki selalu khawatir akan hal itu, aku takut kau meninggalkanku sebelum aku menyelesaikan semua tugasku.

Bagaimana dengan studi mu disana ? Aku beraharap semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja. Bukankah setahun lagi kau akan lulus? Adakah niat dalam hatimu untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi ? Semoga kau berniat melakukannya, Agar aku tak perlu khawatir bila kau meninggalkanku lebih dulu :D

Aku ingin cerita lagi, aku pernah mengikuti sebuah bimbingan dan sang pembicaranya berkata " Jika kamu percaya sama dia, berarti sanggup dong menunggunya 5tahun lagi". Lucu ya,
Jika kau tanyakan apakah aku mempercayaimu, tentu, aku mempercayaimu bahkan aku akan berusaha untuk menunggumu lebih dari 5 tahun jika kau mau. 
Bagaimana menurutmu ?

Apa aku terlalu mengharapkanmu ?
Bisa apa aku jika perasaan tak pernah bisa kututupi
Kau tak perlu susah,  katamu "Alla penulis skenario terbaik"
Aku juga mempercayai-Nya

Surat ini memang terlalu panjang untuk sebuah surat rahasia.Adabaiknya bila kuakhiri sekarang.
Apa aku harus meminta maaf untuk kata-kata yang menyinggung hatimu sementara kau tak membacanya ? 
Aku akan tetap berterimakasih karena kau telah menjadi inspirasi menulisku hari ini. Kau tak perlu mengucapkan " sama-sama", kau kan tidak membaca pernyataan terimakasihku ini.

Sampaikan salamku untuk keduaorangtuamu ya, katakan bahwa aku akan menemui mereka kelak.
Katakan saja bila kau memang berniat untuk mengatakannya. Karena sekali lagi kau tak membaca surat ini

Aku tak menunggu surat balasanmu, aku menunggu salam balik dari kedua orangtua mu :)





On Feb 19th, 2016
EstinaLa


Menungggu Ilham

Beginikah rasanya dikejar-kejar hutang ?
Makan tetep enak, tidur tetep nyenyak, tapi pikiran tak pernah tenang
Ditambah "ilham" yang tak pernah singgah di pikiran

Memasuki ruang Cybernet di perpustakaan pagi ini. Niat hati ingin membayar hutang namun tak kunjung sabaris kalimat pun tertera di lembar putih blog ini. Setengah jam lebih mencari ide untuk menulis namun tak kunjung di dapat. Berkali-kali mengetik hingga beberapa kalimat lalu block dan hapus. Seperti pemain sinetron yang ingin menulis surat cinta namun selalu gagal dan membuang kertasnya berkali-kali setelah diremas. Ditambah adanya penjaga ruang ini yang bertampang judes dan bersuara lantang. Huft, hampir gila

Mengetik satu kalimat dilanjutkan membuaka media sosial untuk menghibur diri, menulis satu kata di seling bermain-main HP, tidak menulis di seling membaca blog tetangga 'eh
Apakah yang lain juga merasakan hal yang sama ?
Parah juga jika hanya aku yang mengalaminya 

Geleng kanan-geleng kiri, tak kunjung juga mampir ide menulis.
Mencuri dengar pembicaraan penjaga dengan mahasiswa lain yang sedang membahas E-print malah membuat saya semakin pusing.
Inikah mengapa menguping itu dilarang ? membuat kita semakin gila

Pada akhirnya,
Hutang memang harus dibayar
Komitmen harus tetap dijaga
Dan menunggumu, harus tetap saya lakukann ( Eh, kelewatan) :D





On Feb 19th, 2016
EstinaLa

Tuesday, February 16, 2016

Bukan Perkenalan yang Sesungguhnya

Perjalanan ini terasa semakin menantang, membuat jantungku tak henti berdegup lebih cepat, aku deg-degan. Kurasakan lagi rasa yang sudah lama tenggelam dalam palung hati ini. Bertemu denganmu membuat semuanya bagai mimpi.

Pertandingan yang akan dimulai  pukul 0930 itu membuatku mengendarai motor lebih cepat, takut terlambat. Melewati berbelas- belas lampu lalulintas dan puluhan jalan bolong yang tak kunjung dibenahi. Beberapa menit lagi menuju tempat tujuan dan sekarang belum pukul 09.00. Perasaanku semakin tak menentu, bagaimana jika au datang terlalu awal ?
Mampir ke swalayan membeli air mineral, berhenti di masjid, dan mengelilingi gedung hanya untuk mengulur-ulur waktu. Bagian luar tadion sudah dipenuhi oleh pemain dan supporter, loket tiket mesih menjadi sasaran empuk untuk mengantri, pintu masuk menjadi tempat favorit dengan deretan panjangnya.

Aku membeli dua buah tiket masuk pertandingan ini, melihat antrian panjang pintu masuk dan menyisikan sekian detik untuk kaget. Yaa, kau berdiri di tengah-tengah pintu masuk untuk memeriksa penonton yang masuk. Secepat inikah aku bertemu denganmu ?
Melangkah menuju pintu masuk membuat perasaanku semakin tak menentu, menunjukan tiket masuk dan menyerahkan tas untuk diperiksa. Melangkah melawatimu dan mengambil tas dengan sedikit berlali, karena terlalu bersemangat untuk melewatimu membuatku juga melewatkan bagian pemeriksaan tubuh, aku terpaksa kembali dan diperiksa oleh petugas wanita didekatmu, aku salting. Seperti yang sudah kuduga, kau tak menyapaku.

Siapa juga yang suka pertandingan antara dua tim yang saling memperebutkan bola dan menjadi olahraga sebagian besar lelaki ini. Bukan tujuan utamaku pula menonton pertandingan yang tak kutahu bagaimana peraturan permainannya ini. Membosankan. Hingga akhirnya kau muncul diatas tangga setelah pintu masuk. Dari tempatku duduk saat ini aku dapat melihat punggungmu dan dari tempatmu berdiri itu akan sangat terlihat bila kau mencari-cariku. Bila saja kau berbalik arah dan menghadap sedikit keatas, aku ada disitu. Mengawasimu dan berharap kau mengetahui keberadaanku. Kau menghilang. Cukup bagiku menyadari bahwa kau sedang bertugas sebagai keamanan. Aku tahu ini bukan cara yang benar untuk bertemu denganmu. 

Beberapa game berakhir dan dimulai kembali. Kau kembali menunjukan ragamua yang mencuri perhatianku. Pertemuan ini, pertemuan pertama setelah satu tahun yang lalu. Pertemuan ditempat yang sama untuk acara yang sam pula. Kau diam dalam tempatmu bertahan sekarang. Aku bisa memandangmu sepanjang pertandingan ini.

Kita bertemu dalam diam. Kau tidak menyapaku dan sebaliknya. Pertemuan tanpa saling memandang. Pertemuan yang membuat kebekuan diantara riuh suara supporter dengan berbagai yel-yel nya. Pertemuan yang singkat untuk sebuah hubungan yang terjalin lebih dari tiga tahun. Kita layaknya orang yang tak saling mengenal satu sama lain. Atau memang begitu keadaan yang sebenarnya ?

Bertemu denganmu
Tak membuat hari-hari berikutnya berubah
Kita tetap dengan apa yang kita ketahui sebelumnya
Kau tahu aku tapi seakan tak mengenalku
Seakan yang dulu kita lakukan bukan perkenalan yang sesungguhnya
Haruskah aku menjabat tanganmu ?
Dan berkata, "namaku Estina"


Pertemuan yang membuat kebekuan diantara riuh suara supporter dengan berbagai yel-yel nya


On Feb 16th, 2016
EstinaLa

Keluar dari ODOP ? Ini Penglaman Saya

Setelah saya mengikuti kegiatan One Day One Post mulai bulan Januari sampai sekarang, banyak pelajaran yang telah saya dapatkan. Ilmu memperoleh penghasilan dari menulis, memperbaiki ejaan penulisan, menhasilkan ide menulis, bahkan bagaimana cara menulis itu sendiri.

 Tentu banyak pula kendala dalam menapaki sebuah langkah menuju impian yang tak pernah terbayangkan. Mood untuk menulis menjadi halangan terberat dihari-hari pertama mengikuti kegiatan ini. Jaringan dan sinyal yang buruk menambah dalam rasa malas itu sendiri. Walau jalan menuju puncak kerap berbatu dan licin,selalu ada teman yang mengingatkan untuk berhati-hati, selalu ada teman yang membantu ketika terjatuh, memberi semangat untuk bangkit lagi, dan menemani hinggga tanah tertinggi berhasil dipijak. Begitupuun dengan perjalanan meraih cita-cita sebagai seorang penulis yang berbakat dan inspiratif, tidak hanya terkenal. Saling menyemangati dalam mengusir kemalasan, memberi saran ketika dirasa terdapat hal yang kurang baik, dan membenarkan hal-hal yang jauh dari kata sempurna.

Beginilah perjalanan saya di ODOP, terlalu bersemangat di awal hingga kadang terlena dengan tugas yang belum terselesaikan, sering "mengutang", dan kehabisan akal untuk ditulis. Pernah berpikir untuk menulis hal apa saja ketika sedang kosong ide. Hasilnya pun sudah bisa ditebak, tak ada yang spesial. Berhari-hari kehabisan ide membuat tulisan saya tidak berkembang, hutang beberapa hari pun menumpuk, semangat memudar. Sempat berpikir untuk meninggalkan grub dan melepaskan pikiran dari hutang-hutang yang tak kunjung terbayarkan ini. Apa iya hanya dengan mengutang setiap harinya membuat saya menyerah dari mimpi yang diidam-idamkan dari dulu itu, seperti inikah perjuangan untuk mimpi yang selalu diceritakan kepada orang-orang. Tidak boleh menyerah, semua pasti ada jalannya.

Semangat ini tiba-tiba muncul kembali ketika melihat tema-teman yang ternyata memiliki hutang seperti saya dan mereka sedang berusaha untuk melunasinya. Apa yang saya alami ternyata juga dialami oleh yang lain. Mereka mampu untuk tetap melangkah dan maju. Masa iya saya harus kalah dengan cara seperti ini. Saya mulai berniat untuk menulis lagi, walau belum bisa menulis rutin setiap harinya, seiring latihan yang saya lakukan pasti semua bisa berubah, ya saya yakin.

Saya memulai dengan membayar hutang yang telah menumpuk. Menggali ide untuk menulis dikeesokan harinya. Yang aneh dari semangat yang baru ini adalah kejadian disuatu sore dirumah. Ketika mama dan kakak berkumpul dan kami sedang membahas sesuatu. Percakapan ini menimbulkan sedikit perdebatan dengan saling ngeyel satu sama lain. Saya yang mendengarkan mulai gerah dan berpikir " coba kalau saya menulis tentang ini saya akan menulis kalimat yang ..". Bukan hal aneh memang, namun semenjak kejadian itu saya selalu menganggap suatu kejadian bisa dijadikan bahan tulisan, entah itu untuk menulis cerpen, puisi, atau bahkan contoh untuk sebuah artikel. Ini berlanjut ketika saya naik angkot menuju kampus di pagi hari yang mendung. Kaca jendela angkot yang cukup lebar menampung beberapa tetesan air dan tidak mengalir kebawah karena memang rintikan itu tidak terlalu deras. Segumpal air yang menempel disatu sisi dan segumpal lagi disisi lain. Membuat pagi yang dingin ini semakin syahdu. Terlintas lagi ide untuk menggambarkan keadaan ini ke dalam sebuah tulisan. Begini cara Allah menumbuhkan semangat yang sempat tumbang.

Walau sampai saat ini pun "menghutang" belum bisa saya hentikan, namun saya tau semua akan menjadi pelajaran yang sangat berarti untuk kehidupan saya kedepan jika saya terus menulis. Saya tahu hasil tidak akan membohongi usaha. Oleh sebab itu, sampai saat ini saya teap bertahan untuk menulis.


Walau jalan menuju puncak kerap berbatu dan licin, selalu ada teman yang mengingatkan untuk berhati-hati, selalu ada teman yang membantu ketika terjatuh, memberi semangat untuk bangkit lagi, dan menemani hinggga tanah tertinggi berhasil dipijak.



On Feb 16th, 2016
EstinaLa

Saturday, February 13, 2016

Mau Berapa Kardus ?

Pernah merasa iri dengan saudara sedarahmu sendiri ?
Apakah kau selalu bertengkar denganya setiap harimu ?
Atau kau tak pernah berbincang baik dengannya ?
Aku tahu, kau tak pernah mengharapkan itu bukan ?

Kau seorang kakak ?
Apa kau iri saat apa yang diminta adikmu selalu dituruti oleh ibumu ?
Apa kau pernah berpikir ibumu tidak adil padamu ?
Dan kau berpikir si adik yang mendapat perhatian paling banyak

Seorang bungsu ?
Apa kau pernah berpikir bahwa kau hanya korban ?
Melakuikan setiap hal yang diperintah kakak mu tanpa kau bisa menyuruhnya balik
Menjadi seseorang yang selalu ditunjuk atas setiap tugas ?
Aku juga pernah mersakanya

Aku pernah merasakan bagaimana rasanya disuruh oleh kakak ku sendiri
Bukan sekali dua kalli, tapi sering
Aku memang mendapat apa yang ku mau ketika aku meminta pada ibuku
Bukankah waktu mereka kecil mereka juga mendapatkan itu ?
Apa dimatamu seorang bungsu selalu pantas dimusuhi ?

Pernah suatu hari kutanyakan padamu
Mengapa dulu kita tak pernah akur
Mengapa setiap waktu kau hanya ingin membuat ku menangis
Dan apa jawabmu
Karena aku selalu dibelikan susu setiap sore

Sekarang,
Jika aku belikan kau susu hingga habis uangku
Maukah kau bermain denganku lagi ?
Tentu kau tak punya waktu lagi

Lalu mengapa mengahabiskan masa bermain kita dengan bermusuhan ?




On Feb 13th, 2016
EstinaLa

Banjir di Kota Bersinar

Hujan,
Orang bilang datangmu selalu membawa kenangan 
Banyak yang berkata kau juga berkah
Benarkah itu ?

Minggu-minggu ini beberapa daerah di Indonesia mulai diguyur hujan. Tidak hanya sehari dua hari, sejam-dua jam, melainkan sepanjang hari.
Hujan juga datang tiada henti, dari siang sampai malam. Itu terjadi berkali-kali, membuat beberapa kota di Indonesia tergenang banjir, Jakarta, kota yang tak pernah bosan disinggahi banjir setiap tahunnya juga merasakan hal yang sama tahun ini. Masalah yang membuat para calon gubernur ibukota ini selalu menjadi bahan yang tak luput dari setikat janji-janji mereka. Mereka selalu berjanji untuk menuntaskan banjir, membuat ini-itu untuk mengantisipasi datangnya bencana tahunan itu.Walau tak sebanyak dahulu, beberapa wilayah yang biasanya menjadi langganan banjir kini mulai dapat bernapas lega. Kebijakan-kebijakan pemerintah palingtidak telah membantu beberapa wilayah itu.
Namun itu tak berlaku bagi wilayah lain, kota tempat nala tinggal kini , Klaten. Beberapa kecamatan nya telah terendam banjir, berita dimana-mana, peringatan untuk berhati-hati dan saling berbagi bantuan pun mulai tedengar.

Di kota Nala sendiri banjir ini membuat para warga mulai sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan bagaimana mengantisipasi datangnya banjir. Bahkan dilakukan bersih sungai yang akan dilakukan oleh warga Klaten. Kegiatan yang diikuti sekitar 3000 relawan ini juga melibatkan Dharma Wanita kota Klaten. Bersih sungai ini dalikukan di lima sungai yang berpotensial menampung banyak air hujan.

Ini keadaan  di kota Nala, Alhamdulillah di wilayah Nala aman-aman saja.
Semoga terdapat pelajaran yang dapat menjadi contoh bagi kita semua.
Apakabar kotamu hari ini ?












On Feb 13th, 2016
EstinaLa

Trending Minggu Ini : DFC in Klaten

Apakabar kota yang menjadi tempatmu berdiri saat ini ?
Apa yang menjadi indah hingga berat bagimu beranjak darinya ?
Bolehkan Nala cerita tentang apa yang lagi jadi trending topic di kota Nala ?
Yaa, kota Klaten tentunya

Bulan ini di kota Klaten sedang gencar dilakukannya  Try Out yang di adakan oleh beberapa kampus yang diorganisir oleh mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Klaten. Begitu juga info yang saya ketahui dari salah satu sosial media.

Keluarga Mahasiswa Klaten Universitas Diponegoro Semarang (KMK Undip) telah mengadakan Try OUt SBMPTN yang diadakan Senin (8/2) lalu. Try Out yang diadakan di gedung RSPD Klaten ini dilanjutkan dengan adanya Diponegoro Futsal Competition (DFC) yang berlangsung selama empat hari (12/2,13/2,14/2,20/2) dan bertempat di GOR Gelarsena, Klaten. Kegiatan ini menjadi trending topic bagi banyak murid sekolah di wilayah Klaten dan sekitarnya. Pertandingan yang diikuti oleh 32 tim dari berbagai sekolah tingkat SMA/SMK ini akan memperebutkan hadiah dengan total jutaan rupiah.Selain itu, akan ada apresiasi untuk Top Scorer dan Best Supporter.
Pertandingan yang dibuka pada hari jum'at ini juga dihadiri oleh pejabat Bupati Klaten dan daerah disekitarnya. Pertandingan dimulai pada pukul 13.00 sampai selesai untuk hari jum'at dan pukul 09.00- 17.30 untuk Sabtu ini. Pada setiap harinya selalu banyak supporter yang dengan antusias mendatangi tempat pertandingan untuk mendukung tim kebanggaan sekolah mereka. Pertandingan ini menggunakan sistem liga untuk memperoleh juara dan akan sangat menarik pada final-nya nanti (20//2).
Bagaimana dengan tim kalian ? Sudahkah mendukung tim kebanggaan sekolah kalian ? mari ramaikan kegiatan positif ini dengan menjadi tim yang sportif dan supporter yang tertib.
Selamat mendukung ! :) 
Hemm, Nala jadi inget satu tahun yang lalu. Saat Nala masih duduk dibangku kelas 3 SMA. Nala juga nonton di GOR Gelarsena untuk mendukung teman-teman Nala yang bertanding. Sekarang kita udah pada lulus, jadi kangen masa-masa itu. Nala cuma bisa liat dari timeline temen-temen, ada juga temen Nala yang udah jadi panitianya malah, banyak juga temen-temen Nala yang datang unutk nonton futsal. Lah, nala kan ga tau futsal kayak gimana ya, jadi tahun ini cukup bikin rilis buat memenuhi tugas ODOP saja :)
Good Luck for everyone :)


On Feb 13th, 2016
EstinaLa

Wednesday, February 10, 2016

Ini Baru Namanya Dilema !


Inget sekarang bulan apa ? yap, Februari
Bulan dimana lagi banyak-banyak nya try out diadain dari berbagai penjuru
Bulan dimana mereka-mereka yang akan menghadapi ujian kelulusan juga berpikir untuk melanjutkan kuliah
Giamana dengan kamu temans ?
Masih belum yakin kalau itu jurusan yang tepat buat kamu ?
Masih mau berkata kalau kamu salah jurusan ?

Check this out,
Nala juga merasa seperti itu, tapiiiii 

Beberapa bulan yang lalu ketika Nala keterima menjadi mahasiswa di kampus Nala yang sekarang ini, Nala berpikir bahwa tahun depan Nala bakalan ikutan tes masuk perguruan tinggi lagi. Nala akan pindah ke universitas yang Nala suka dengan jurusan yang menjadi passion Nala juga pastinya.
Tapi apa ga terlalu sombong kalau kita berpikir bahawa kita sudah salah jurusan? Padahal dulu kan yang milih masuk ke jurusan ini juga kita sendiri. Memang sih banyak alasan lain yang Nala ga tau.

Sampai sekarangpun Nala belum juga bisa lupa akan sakit hati ditolak oleh berbagai perguruan tinggi setahun yang lalu. Nala maih punya keinginan untuk masuk ke Universitas tersebut. It means i have to study hard again. That's right. Nala sudah berniat untuk mulai menjarah pelajaran-pelajaran jaman SMA untuk bisa lolos seleksi masuk. Meskipun begitu, Nala sudah mulai menikmati menimba ilmu di kampus ini. Nala jadi semakin bingung apakah Nala salah jurusan atau tidak.

Nala mulai menceritakan kegundahan ini kepada teman-teman Nala
Banyak diantara mereka yang berkata bahwa eman-eman jika Nala harus pindah kampus. Banyak tenaga dan biaya yang akan Nala keluarkan lagi. Kemungkinan untuk sakit hati karena gagal pun masih menjadi hal yang dipertimbangkan. Jika benar begitu berarti Nala belum bisa melakukan yang terbaik untuk meraih mimpi Nala, bukankah menggapai mimpi perlu perjuanga dan pengorbanan ?

Semangat Nala pun semakin membara jika teman-teman mengingatkan Nala akan senangnya menuntut ilmu dibidang yang disukai. Mereka juga memberi Nala info tentang seleksi masuk dan informasi tentang kampus mereka. Semakin membara api di dalam hati ini.

Nilai semester satu sudah keluar, Memuaskan, menurut Nala. IPK yang terlalu bagus untuk yang mengira salah jurusan. kedekatan Nala dengan beberapa dosen pun semakin membuat Nala mengetahui tentang jurusan Nala ini. Semakin sukalah Nala dengan jurusan ini. Tapi nala selalu baper jika membahas topik ini.

Apakah hati tak pernah berdusta?  Sakit rasanya jika melihat mereka yang kuliah di kampus besar sedang berkumpul, bercerita tentang kehidupan di tanah rantau, dan event yang mereka lakukan di tanah halaman. Ingin rasanya bergabung bersama mereka disana, di tempat yang pernah tak bisa kugapai itu.

pagi ini aku janjian bersama teman kun untuk meminjam soal try out dari kampusnya, kampus idaman ku.
"Mau nyoba daftar lagi La?"
"Belum tau masih bingung juga, yang penting belajar dulu"
"oo, kamu kuliah dimana sekarang ?"
"IAIN "
"Jurusan?"
"Sastra Inggris"
" Woe, keren lho"
Aku tersenyum dan kami berpisah

Aku tau banyak yang berkata seperti itu, tapi apakah omongan orang tentang jurusan kita yang keren membuat kita dapat melupakan mimpi yang terlanjur terpaut di hati ini ?


Benarkah aku salah jurusan ?




 On Feb 10th, 2016
EstinaLa



Luka lama

Akhir-akhir ini,sangat menjamur berbagai kegiatan try out diadakan, baik yang berasal dari dinas pendidikan di setiap sekolah masing-masing, bimbingan belajar, atau dari himpunan mahasiswa dari setiap universitas yang juga mempromosikan kampus mereka. Para murid SMA kelas tiga pun sudah sibuk mempersiapkan bekal mereka untuk lulus dan memasuki perguruan tinggi pilihan mereka ; mulai dari belajar kelompok, ikut les, ikut bimbingan belajar , atau sekedar belajar di rumah. Ada pula yang rela pindah tempat bimbingan belajar dengan biaya yang fantastis yang menawarkan lulus dengan hasil memuaskan dan dijamin bisa masuk perguruan tinggi yang diinginkan dengan garansi 100%. WOW !

Namun, banyak juga diantara mereka yang hanya mengandalkan seleksi masuk perguruan tinggi jalur SNMPTN. Tidak ada yang salah jika mereka yakin bahwa nilai dan akreditasi sekolah mereka sudah mampu meloloskan mereka lewat jalur SNMPTN. Belajar dari pengalaman saya sewaktu kelas 3 SMA dulu, saya sangat mengandalkan jalur SNMPTN dan sungguh-sungguh tidak berniat untuk memahami apa itu SBMPTN dan Ujian Mandiri.

Apa yang terjadi? Saya GAGAL. Sebaris pernyataan warna merah terpampang setelah saya login alamat hasil SNMPTN di internet. Dengan kata awal MAAF saya sudah lemas melihatnya, Saya menangis tentu saja. Hasil itu membuat saya sakit hati dan depresi, Apa lagi yang harus saya lakukan? Saya belum mempersiapkan kegagalan ini sebelumnya. Hati saya tambah terluka saat mengetahui banyak teman-teman satu kelas yang lolos SNMPTN, saya sangat Down.

Life must go on, must not it ? Saya meneruskan hari dengan langkah yang berat. Teman-teman yang tidak lolos mulai mendaftar SBMPTN via online , saya pun ikut mendaftar. Banyak buku dari teman-teman yang sudah mendapat kursi di perguruan tingggi saya pinjam. Saya mempelajari nya walau tidak sungguh-sungguh. Hingga tiba hari dimana saya harus menghadapi lembaran soal yang akan menentukan nasib saya. saya gagal lagi. Ya, saya gagal masuk perguruan tinggi melalui jalur SBMPTN. Belum kering luka kemarin sudah perih lagi luka ini tersayat sembilu. Saya benar-benar bingung, putus asa dibuatnya.

Harusnya dari awal saya sudah tau kalau saya akan gagal, seorang guru mengatakan bahwa soal SBMPTN itu sangat sulit, apalagi saya harus mempelajari hal baru dengan mengambil jurusan yang bukan bidang saya. Ketika masih di SMA saya berada dalam kelas IPA dan saya memilih tipe soal Soshum, karena jurusan yang saya sukai berada dalam kriteria sosial.

Waktu berselang, saya mendaftar ujian UM-PTKIN. Mendaftarkan diri pada sebuah institusi islam yang tak sekalipun menarik minat saya. Soal dalam tes nya pun banyak yang berkaitan dengan agama, bahkan ada yang bertuliskan bahasa Arab yang tidak saya pahami satu soal pun.
Keberuntungan enggan menemani saya, saya gagal masuk ke perguruan tinggi tersebut. Banyak orang-orang yang tidak menyangka saya gagal dalam tes itu, Kami terlalu meremehkan kampus yang membuat saya sakit hati lagi.

Saya tidak punya rencana lagi. Saya tidak tertarik untuk mengambil jalur Ujian Mandiri karena isu biaya kuliahnya lebih mahal. Berhentilah saya pada kebingungan.

Tapi mimpi saya untuk bisa kuliah tahun ini lebih besar daripada isu tentang biaya UKT yang lebih mahal itu. Akhirnya saya mendaftar untuk mengikuti ujian mandiri di sebuah perguruan tinggi di Semarang. Waktu- waktu yang tersisa saya gunakan untuk belajar dengan giat. Malam yang sunyi setia menemani saya menambah pengetahuan tentang ilmu yang sama sekali belum saya kenali itu.
Pergi di pagi yang dingin,memohon restu orang tua, dan melawati berpuluh-puluh kilometer untuk sampe di kota tempat saya akan mengerjakan tes masuk.

Bahagia rasanya memiliki orang-orang yang setia mendukung usaha kita. Berangkat menggunakan motor bersama kakak perempuan saya membuat saya sangat bersyukur. Dalam hati saya terasa lagi luka yang hampir terlupa itu. Bagaimana jika aku gagal lagi, mau bilang apa pada orangtua dan teman-teman, apalagi pada kakak yang sudah mengantarku.
Memasuki ruang ujian membuatt saya mengingat lagi trauma akan kegagalan itu, membuka kenangan lama yang tak bakal terlupakan.

Apakah intuisi tidak pernah salah? Aku gagal lagi dalam tes masuk perguruan tinggi. Seperti inikah rasanya tersakiti berulang-ulang? Adakah khilaf yang pernah kulakukan sehingga ada yang tidak merestui keinginanku untuk kuliah? Bicara apa aku sampai menuduh orang dalam kegagalan yang kuterima.

Hidup memang harus berjalan, tapi bagaimana aku meneruskan hidup yang sangat tidak berpihak kepadaku ini?

Sekarang,
Saat aku menulis kisah pedih ini
Aku telah menjadi salah satu mahasiswa di sebuah institusi islam yang dulu pernah menolak ku
Aku berada diantara mereka yang juga memiliki kisah kelam sepertiku
Aku bangkit untuk menggapai hal yang tak pernah terpikirkan olehku
Memendam luka yang sampai saat ini belumjuga tekelupas
Meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja
Bahwa mimpi akan tetap tergapai walau dari arah yang berbeda




On Feb 10th, 2016
EstinaLa

Friday, February 5, 2016

Sapaan Senja

Senja kali ini,
Kau ingatkan aku akan rindu yang terpendam di hati
Untuk menghabiskan waktu yang indah ini di tempat lain
Dimana banyak kenangan tertinggal

Aku rindu pulang,
Pada sebuah tempat dimana kuhabiskan hari bersamanya
Bertengkar untuk menutup kisah setiap harinya
Berteman untuk memulai hari selanjutnya

Aku ingin pulang,
Ditempat mereka menculikmu
Terlalu poloskah aku menganggap kau tidak boleh dimiliki yang lain?
Aku hanya ingin menghabiskan hari bersamamu lagi
Aku merindukan mu

Kau tak pernah mengijinkanku menyentuh semua mainan mu
Aku diam, aku tak menyentuh
Kau tak mengijinkanku bermain bersamamu 
Aku hanya melihatmu, aku tak apa

Sekarang,
Kau tak lagi menyuruhku diam untuk tidak menyentuh mainanmu
Kau tak lagi melarangku bermain bersamamu
Tapi, semua tak sama lagi
Aku tak lagi duduk di sampingmu untuk melihat semua mainanmu
Aku tak lagi terdiam untuk mengharapmu tidak mengusirku karena telah mengganggumu bermain

Sekarang,
Jarak telah memisahkan kita
Kesibukan masing-masing tak pernah mengijinkan kita bertemu
Yang lain tak selalu mengijinkan kita bermain bersama

Rindu akan tetap menjadi rindu
Menimbun saat tak tersampaikan
Terlupakan saat ada yang lain
Dan menyesakkan saat mengingatnya 



Klaten, 5 Februari 2016
EstinaLa

Pemberian Pagi

Apa yang lebih menghebohkan dari suara anak-anak gadis mama di pagi hari ?
Saat percakapan dikejar sang waktu menjadikan nya sebuah canda
Kami terlalu senang mempersiapkan semuanya dibatas waktu
Membuat kehebohan yang tak berubah setiap harinya

"Ada yang tau kaos kaki aku ga ?"
"Dek, ada yang beli bensin"
"Mama kemana ya ?"
"Mbak itu lo ada yang beli bensin"
"Kamu aja yang jualin, masih pake kerudung"
"Aku lagi nyari kaos kaki keburu telat"
"Dil, ada yang beli bensin"
"Hiih, pagi-pagi kok ya beli bensin"
"....."

Adakah yang lebih indah dari suara kami yang saling bersahutan setiap paginya?
Mecahkan sunyi yang kaku
Memang tak selalu sahutan ceria yang memenuhi pagi kami
Kalimat menyinggung pun sering merusak pagi yang seharusnya indah itu

"Dek, kamu sama mbak Dila ya. Aku keburu telat"
"Ya"
"Haduh,aku juga keburu telat. Naik sepeda ajalah. Capek lo nganter kamu terus setiap pagi. Kita tu keburu telat"

Aku selalu mencoba untuk tak menghiraukan apa yang mereka katakan
Hidup memang sudah susah, aku tak akan mempersulitnya dengan mengeluh
Dan ketika aku diam, semua akan terasa baik-baik saja, menurutku.

Untukmu sang pagi,
Aku berharap selalu ada canda diantara kita
Tawa dan celaan yang tak terlalu berarti
Tapi terkenang untuk memulai pagiku lebih indah

Semangat seorang ibu yang membawa banyak barang berat dari pasar
Kebanggaan ibu lain saat membawa kalkun hidupnya untuk dijual yang menjadi tontonan penumpang satu angkot
Senyum pak sopir saat menerima ongkos dari setiap penumpang
Dan baiknya seorang dosen saat menawariku tumpangan menuju kampus dari pemberhentian angkot

Terimakasih untuk pagi yang selalu mempunyai kejutan setiap harinya :)



Klaten, 5 Februari 2016
EstinaLa

Wednesday, February 3, 2016

Contoh Script radio

Best Id's- Tune In
Asssalamu'alaikum wr wb // apakabar sobat Dista ? / seneng banget hari ini Nala Mouri bisa nemenin kamu di Sketsa / Siang keren bareng Dista // Di Rabu delapan Februari ini Nala akan temenin kamu sampai jam tiga / so, tetep di 107.8 / radio mahasiswa Dista fm/ Your Edutaiment Station //

Lagu-Id's-lagu

Sebuah lagu dari The script- superhero / semoga bisa nambah semangat kamu di siang yang mendung-mendung manja gini ya guys hihihihi / buat sobat Dista yang mau ngasi semangat buat dia yang lagi disana juga bisa / caranya gampang kok / sms aja ke di 0896 266 5555 1 /  sobat ndista juga bisa mention di twitter @distafmradio/ setelah ini Nala bakal kasih kamu info menarik tentang dunia kepenulisan / tapi sebelum itu dengerin duliu sebuah tembang dari Budi doremi- Asmara nusantara//


Lagu-Guyonan-lagu-Id's-lagu-id's

107.8 radio mahasiswa Distafm / Your Edutaiment Station / masih barengan Nala di sketsa / siang keren bareng Dista/ Wah sobat Dista ternyata ada yang udah gabunbg berangan nala Siang ini// Ada dari dinar / katanya/ nala salam buat anak sastra semester 6 yang lagi ngerjain tugas / semangat ya/ lagunya ngikut aja sama Nala / makasih Nala// Sama Dinar/ nala bacain lagi atensi dari sobat Dista yang udah gabung ya// .../.../.../../../../../ hemmm / makasih buat sobat Dista yang udah gabung// dan seperti janji nala tadi / Nala akan kasih kamu info tentang dunia kepenulisan / jadi, dunia kepenulisan itu adalah ../../.../..././.../../../ mau tau gimana caranya biar kamu bisa jago nulis ? / jangan kemana - mana keep Stay tune bareng Nala //


Lagu-Id's-Lagu-ILM-Lagu


heem/ gak terasa ya udah hampir nala nemenin kamu di sketsa siang hari ini/ Udah waktunya nala pamit dari peredaran / hahaha/ makasih banget buat sobat Dista yang udah gabung/kirim salam/ request lagu/ dan nala minya maaf juga kalau masih banyak lagu-lagu yang belum bisa nala puterin/ Sebuah lagu terakhir untuk Dinda yang udah request/ nala pamit/ wassalamu'alaikum wr wb/ illa liqo' ma'asalamah




itu tadi sedikit script siaran yang bisa Nala bagi buat temen-temen yang kira-kira butuh. untuk bagian tengah atau isinya nya temen-temen bisa improve sendiri berdasarkan tema apa yang akan kita bawakan. karena Nala siaran di sebuah radio komunitas perguruan tinggi islam jadi harus ada salam pembuka dan penutup. Selebihnya temen-teman bisa kembangkan . sekian dari nala , seeyaaaaaaa :D

Hari yang Dingin

Hari yang dingin di kota Klaten
Kemarin hujan datang sepanjang hari. Hari ini pun rintik hujan masih menemani setiap langkah warga Klaten. Pagiku berjalan biasa-biasa saja seperti hari kemarin. Libur kuliah membuat ku mager (males gerak) untuk pergi kemana-mana. Menonton seorang psikolog yang memandang sebuah masalah dalam salah satu acara talkshow  di televisi swasta, melihat berita datangnya banjir dia bagian lain kota ini, dan belajar memasak untuk makan siang hari ini. begitulah pagiku terlewat.

Pikiran ku tidak tenang karena harus menulis tiga postingan hari ini. Membayar hutang dua hari kemarin karena tidak ada jaringan untuk membuka blog.Apa yang harus ku tulis. Aku tidak memiliki satu ide pun untuk membayar hutang ini. "Aaaaa , pikiranku buntu"

Siang masih saja dingin, jemuran mana mungkin bisa kering jika begini.Apalah aku.
Aku bisa gila jika tidak bergerak dari rumah.Ku putuskan untuk pergi ke sebuah perpustakaan di kota tetangga. Perputakaan yang setiap minggumya membuka diskusi dalam bahasa Inggris dan yang pada minggu terakhir setiap bulab akan membahas tentang  kepenulisan.

Biar saja apa kata teman- teman jika akuy membaca novel teenlit, yang kata teman ku "novel menye-menye". Aku suka membaca novel seperti itu untuk menghibur diri tanpa harus berpikir terlalu berat. Aku suka mencari tahu bagaimana penulis mnceritakan konflik yang hanya berlaku untuk sedikit halaman itu, aku juga suka menerima kejutan-kejutan dari konflik yang menirut ku terlalu bagus untuk ditulis hanya sekian halaman ini. Bukankah dengan membaca novel yang katanya menye-menye ini malah bisa membuat kita untuk membandingkan bagaimana cara penulis-penulis menghadirkan ide mereka, memahami bahyasa apa yang pantas untuk novel yang diperuntukan bagi anak ABG dan kalangan penyuka novel berat. apa peduli ku terhadap omongan mereka.


Siang ini, masih dengan rintik hujan yang menemani, aku keluar dari perpustakaan dengan membawa dua novel teenlit dan satu buku untuk mempelajari bahasa Jerman.
Tunggu....mengapa aku meminjam buku belajar bahasa Jerman itu ?

Surat Terbuka untuk bang Syaiha

Teruntuk sang guru kami, Bang Syaiha
Sebelum saya menulis sesuatu yang berasal dari lubuk hati saya tolong, jangan jerat saya dengan pasal-pasal IT yang saya sendiripun tidak tahu apa isinya.

Bang Syaiha,
Apa kiranya yang membuat Anda begitu baik hati membuat sebuah gerakan One Day One Post. Memberitahu semua orang yang mempunyai mimpi menjadi penulis dan mengijinkan kami bergabung dengan Anda ?
Tak sadar kah apa yang Bang Syaiha lakukan ini akan membuat kami semakin tertarik dengan dunia kepenulisan dan menyisikan waktu kami hanya untuk memenuhi sebuah komitmen yang telah kami janjikan.
Tak sadarkah bang Syaiha ? Jika nantinya gerakan ini berhasil, akan banyak penulis-penulis hebat yang terlahir dan semakin membuat bang Syaiha terkenal karena telah menjadi mentor kami.

Ketika kami harus terbiasa menyelesaikan tugas kami setiap harimya diantara lelah dan waktu yang sudah mepet. Diantara susahnya koneksi internet dan jaringan yang buruk. Diantara keharusan menulis dan mood yang sedang tidak baik. Diantara begitu banyak alasan yang sebelum ini selalu melenakan kami untuk tidak menulis.
Senangkah bang Syaiha membuat kami seperti ini ? Membuat kami harus  menulis walau tidak ada ide di pikiran kami, membuat kami harus selalu memutar otak setiap harinya agar mendapat ide menulis yang lebih baik dari hari kemarin, membuat kami berhutang jika ternyata lelah dan sulitnya jaringan mengalahkan niat kami untuk mem-post disuatu hari.

Apa bang  Syaiha tidak berpikir bahwa ini semua akan semakin mengasah kemampuan kami?
Bagaimana jika nantinya kami meraih mimpi-mimpi kami untuk dapat menjadi penulis hebat, penulis yang menghasilkan uang dari hasil karyanya, penulis yang suatu hari nanti akan menggantikan posisi bang Syaiha sebagai mentor ketika bang Syaiha tua nanti.
Apa bang Syaiha tidak takut membuat negeri yang minat bacanya masih rendah ini memiliki anak-anak, pemuda, dan orang tua yang selalu membaca setiap hari karena penulis-penulisnya hebat, menginspirasi,dan kreatif.
Tidak takut kah bang syaiha membuat gerakan yang akan berdampak besar ini ?

Kepada bang Syaiha di tempat,
Ampuni saya yang telah tidak sopan ini menulis surat terbuka untuk bang Syaiha
Jika bang Syaiha berkenan, ijinkan kami suatu hari kelak menularkan ilmu-ilmu yang telah bang syaiha berikan kepada kami
Ijinkan kami juga mencari kebahagiaan dengan berbagi inspirasi untuk menulis dan membaca.

Sekiranya banyak kata yang tak berkenan di hati bang Syaiha, maafkanlah muridmu ini bang Syaiha.
Saya tunggu surat balasan dari bang Syaiha yang kiranya dapat menjawab semua pertanyaan di dalam hati saya ini
Sekian ungkapan hati saya untuk bang Syaiha







Klaten, 3 Februari 2016
EstinaLa,