Tuesday, February 16, 2016

Bukan Perkenalan yang Sesungguhnya

Perjalanan ini terasa semakin menantang, membuat jantungku tak henti berdegup lebih cepat, aku deg-degan. Kurasakan lagi rasa yang sudah lama tenggelam dalam palung hati ini. Bertemu denganmu membuat semuanya bagai mimpi.

Pertandingan yang akan dimulai  pukul 0930 itu membuatku mengendarai motor lebih cepat, takut terlambat. Melewati berbelas- belas lampu lalulintas dan puluhan jalan bolong yang tak kunjung dibenahi. Beberapa menit lagi menuju tempat tujuan dan sekarang belum pukul 09.00. Perasaanku semakin tak menentu, bagaimana jika au datang terlalu awal ?
Mampir ke swalayan membeli air mineral, berhenti di masjid, dan mengelilingi gedung hanya untuk mengulur-ulur waktu. Bagian luar tadion sudah dipenuhi oleh pemain dan supporter, loket tiket mesih menjadi sasaran empuk untuk mengantri, pintu masuk menjadi tempat favorit dengan deretan panjangnya.

Aku membeli dua buah tiket masuk pertandingan ini, melihat antrian panjang pintu masuk dan menyisikan sekian detik untuk kaget. Yaa, kau berdiri di tengah-tengah pintu masuk untuk memeriksa penonton yang masuk. Secepat inikah aku bertemu denganmu ?
Melangkah menuju pintu masuk membuat perasaanku semakin tak menentu, menunjukan tiket masuk dan menyerahkan tas untuk diperiksa. Melangkah melawatimu dan mengambil tas dengan sedikit berlali, karena terlalu bersemangat untuk melewatimu membuatku juga melewatkan bagian pemeriksaan tubuh, aku terpaksa kembali dan diperiksa oleh petugas wanita didekatmu, aku salting. Seperti yang sudah kuduga, kau tak menyapaku.

Siapa juga yang suka pertandingan antara dua tim yang saling memperebutkan bola dan menjadi olahraga sebagian besar lelaki ini. Bukan tujuan utamaku pula menonton pertandingan yang tak kutahu bagaimana peraturan permainannya ini. Membosankan. Hingga akhirnya kau muncul diatas tangga setelah pintu masuk. Dari tempatku duduk saat ini aku dapat melihat punggungmu dan dari tempatmu berdiri itu akan sangat terlihat bila kau mencari-cariku. Bila saja kau berbalik arah dan menghadap sedikit keatas, aku ada disitu. Mengawasimu dan berharap kau mengetahui keberadaanku. Kau menghilang. Cukup bagiku menyadari bahwa kau sedang bertugas sebagai keamanan. Aku tahu ini bukan cara yang benar untuk bertemu denganmu. 

Beberapa game berakhir dan dimulai kembali. Kau kembali menunjukan ragamua yang mencuri perhatianku. Pertemuan ini, pertemuan pertama setelah satu tahun yang lalu. Pertemuan ditempat yang sama untuk acara yang sam pula. Kau diam dalam tempatmu bertahan sekarang. Aku bisa memandangmu sepanjang pertandingan ini.

Kita bertemu dalam diam. Kau tidak menyapaku dan sebaliknya. Pertemuan tanpa saling memandang. Pertemuan yang membuat kebekuan diantara riuh suara supporter dengan berbagai yel-yel nya. Pertemuan yang singkat untuk sebuah hubungan yang terjalin lebih dari tiga tahun. Kita layaknya orang yang tak saling mengenal satu sama lain. Atau memang begitu keadaan yang sebenarnya ?

Bertemu denganmu
Tak membuat hari-hari berikutnya berubah
Kita tetap dengan apa yang kita ketahui sebelumnya
Kau tahu aku tapi seakan tak mengenalku
Seakan yang dulu kita lakukan bukan perkenalan yang sesungguhnya
Haruskah aku menjabat tanganmu ?
Dan berkata, "namaku Estina"


Pertemuan yang membuat kebekuan diantara riuh suara supporter dengan berbagai yel-yel nya


On Feb 16th, 2016
EstinaLa

No comments:

Post a Comment