Friday, February 19, 2016

Mr J : Menjadi Pendengar yang Baik

Menurut pelajaran IPS yang pernah kita dapatkan di bangku sekolah, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dari orang lain. Dalam teorinya, ini disebabkan karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan satu sama lain. Lalu bagaimana berinteraksi dengan orang lain ?
Salah satu cara berinteraksi dengan orang lain adalah menjadi lebih dekat dengan mereka, entah menjadi teman, pasangan atau kerabat.

Pada hari Selaa lalu saya pergi ke sebuah rumah baca yang saya kenal lewat sosial media Facebook. Kebetulan rumah baca itu dekat dengan kampus saya sehingga saya bisa mampir setelah pulang kuliah. Ketika sudah sampai di tempat tujuan saya disambut oleh kakak tingkat saya yang menjadi relawan di rumah baca tersebut, saya juga bertemu dengan pencetus ide didirikannya rumah baca ini.

Sang tuan rumah memberikan saya sebotol air mineral dan mulai menceritakan awal mula di bentuknya rumah baca ini. Rumah Baca Tirai Ilmu, begitu nama rumah baca ini ketika disahkan Oktober lalu. Sang bapak bercerita panjang lebar hingga beberapa anak berdatangan. Sang bapak mempersilahkan kami memulai sedikit pembelajaran bahasa Inggris dengan bermain. Hari semakin larut dan waktunya saya berpamitan. Sore ini menjadi indah dengan sambutan hangat yang mereka berikan tadi. memang benar apa kata orang, untuk membuat sebuah hubungan yang baik jadilah pendengar yang baik. lalu bagaimana menjadi pendengar yang baik?

Berikut cara menjadi pendengar yang baik menurut dosen basic listening saya, Bp Lukfianka Sanjaya atau biasa dipanggil Mr. j  :

1. Hargailah orang yang berbicara
    Bagaimana bentuk dari menghargai tersebut ? Seperti yang kita tahu bahwa menjadi tidak berisik adalah cara yang paling ampuh membuat sang pembisara merasa dihargai. selain itu, menjadi tidak asik dengan diri sendiri juga mampu membuat sang pembicara merasa dihargai. ex: tidak main HP,
2. Perhatikan sang pembicara
    Memperhatikan sang pembicara ketika sedang berbicara dapat ditunjukan dengan memberi respon.
Beberapa respon yang dapat ditunjukan yaitu :
     a. Melihat mata sang pembicara
    Ini cara paling sederhana agar pembicara merasa diperhatikan.
     b. Ikut memberikan tawa ketika pembicaraan benar-benar lucu
    Pendengar yang memperhatikan sang pembicara tentu akan mengetahui bagian mana dari kalimat sang pembicara yang bisa ditertawakan atau ketika sang pembicara sedang membuat lelucon, ini berarti kita memperhatikan sang pembicara. Tapi jangan membuat tawa yang palsu, jika kita memang merasa itu tidak lucu tetapi pendengar yang lain tertawa anda tidak perlu ikut tertawa, cukup beri senyuman.
      c. Beri pendapat atau pertanyaan
     Dosen saya yang satu ini sangat senang ketika ada mahasiswa nya yang memberikan pendapat saat berdiskusi, atau memberika jawaban jika kuis sedang dibahas. Sang dosen akan mengapresiasikan mahasiswa yang berani bependapat dengan mencatat namanya. Entah untuk diberi tambahan nilai atau sekedar dicatat agar para mahasiswanya merasa di hargai, hhahahaha. Atau bahkan dicatat untuk kemudian dihapus lagi, wkwkwk. Ampun pak.



Yepp, demikian beberapa cara yang bisa saya berikan untuk teman-teman. Hope it can be usefull in ourlife :)




On Feb 19th, 2016
EstinaLa

4 comments: