Monday, December 26, 2016

Terjerat Rindu


Aku masih terluka
Ada sesak yang tak terhindarkan saat melihat mereka bersama
Aku pernah menjadi bagian dari mereka
Dan selalu berharap untuk dapat diterima ketika aku telah berpaling


Tolong,
Jangan anggap ini sebagai sebuah pengkhianatan
Ragaku memang telah jauh
Namun hatiku merindukan saat kita masih saling memiliki


Monday, December 19, 2016

Penyesalan


Jangan diganggu, hatiku masih berduka
Aku baru saja kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan orang yang ku kasihi


Aku telat menyadari, bahwa berkorban sedikit untuk orang yang ku sayang itu perlu
Penyesalan datang ketika semua telah berlalu
Aku terlambat


Kesedihan mulai menyesaki dadaku
Aku tertatih untuk bertahan
Untuk sekedar melihat dia berjalan tanpa bisa kugapai

Monday, December 12, 2016

Mau Berjanji?



Lalu tiba-tiba kau datang
Menyapaku seolah-olah kau tak pernah pergi tanpa penjelasan
Menganggap semua masih sama


Benar, memang aku mengharapmu kembali
Tapi ayolah, tunjukan sedikit rasa penyesalanmu
Kau polos atau terlalu pandai berakting?

Sunday, December 11, 2016

Nayla Series : Wanita di Belakang Gilang

Hasil gambar untuk siluet kaki berjalan berdua
https://aphroditeluvapple.wordpress.com/

"Gilang"
"Hem?"
"Kamu percaya kalau di balik lelaki sukses itu ada wanita hebat?"
"Percaya dong"
"Kalau nanti kamu jadi orang sukses. Siapa yang nantinya akan menjadi wanita itu Lang?"
"Kamu mau?" kata Gilang tanpa menghentikan langkahnya.
"..."


Gilang meneruskan langkahnya meninggalkanku. Jantungku masih berdegup kencang, apa yang Gilang maksud tadi. Apakah dia mengijinkanku mendapat posisi itu? benarkah dia menginginkannya?


Gilang, seorang laki-laki yang kukenal enam tahun lalu. Satu-satunya orang yang membuatku percaya bahwa cinta pada pandangan pertama itu ada. Seorang yang membuatku bertahan walau kerap kehilangan jejaknya. 


Entah bagaimana bisa, tapi aku sangat jarang bertemu Gilang. Terakhir bertemu dengannya delapan bulan lalu saat pertandingan basket antar sekolah. Kini, kami melangkah bersama, membicarakan segala hal tanpa mempedulikan bahwa kami pernah tak saling menyapa dan menjadi sangat kaku. Bisa jadi, setelah pertemuan hari ini, aku tak kan bertemu atau bahkan memandang wajahnya untuk beberapa bulan kedepan. 


Dan walau aku masih bisa mengamati aktivitasnya melalui media sosial, aku tak pernah berani untuk menghubunginya lebih dulu. Aku takut membuatnya berpikir aku wanita agresif atau sejenisnya. Lagipula, pada beberapa kasus terdahulu, Gilang sangat slow respon dengan pesan-pesan yang kukirim, mungkin dia terlalu sibuk dan aku merasa menganggunga. Kini aku membiarkan semesta bekerja dengan skenario Tuhan untuk mempertemukanku dengannya secara alami, seperti hari ini.


Saturday, December 10, 2016

Memang Beginikah?




Aku selalu ingin menjawab semua pesanmu, secepat yang aku bisa.
Namun apa daya jika tak satu pesanpun terkirim darimu.


Keyakinanku terhadapmu salalu utuh, bahkan setelah ribuan hari berlalu.
Semua masih sama, aku masih setia menunggumu.


Friday, December 9, 2016

KODE ETIK PASAL 31

Bantu saya membuat video dalam akun ini dapat bermanfaat bagi orang lain dengan menonton dan memberi saran di kolom komentar. Klik suka jika anda suka dan hindari untuk memencet dislike wkwkw. Terimakasih kawan

Friday, December 2, 2016

Pertemuan Singkat

Hasil gambar untuk danbo senang tertawa



Kau baik sekali hari ini
Menjadi pangeran berkuda yang selalu kuimpikan


Sayang, kesempatan ini tak mungkin kuulangi kelak
Aku tak mungkin menggunakan alasan yang sama di kemudian hari kan?


Terimakasih, telah menjadi pembuka untuk bulan yang indah ini
Terimakasih pula untuk singkatnya pertemuan kita

Thursday, December 1, 2016

Cinta Itu ...



Kenapa datang bila tak tinggal
Kenapa datang bila harus hilang
Kau pernah hadir dan masuk ke palung terdalam
Membuat karangan-karangan bunga bertuliskan cinta


Kau lahir dari ketiadaan menjadi ada
Dan mulai mengada-ada untuk kembali tiada
Kau buatku terbang hingga menembus surga
Dan kau hempaskan pula aku ke dasar neraka


Kenapa tak biarkan aku

Wednesday, November 30, 2016

Hewan Apa?

Hasil gambar untuk bandul hipnotis



“Dalam hitungan ketiga Anda akan terlelap semakin dalam dan dalam, saya ulangi lagi, dalam hitungan ketiga Anda akan terlelap semakin dalam”

“Baik, untuk orang yang saya sentuh, dengarkan suara saya, satu, dua, tiga. Anda hanya akan mendengar suara dan instruksi dari saya, saya ulangi lagi, Anda hanya akan mendengar suara dan instruksi dari saya. Anggukkan kepala jika Anda paham, Anda paham?”

Seseorang diatas kursi itu mengangguk, paham.

“Baik, untuk orang yang saya sentuh. Apakah benar Anda phobia dengan makanan berdaging yang sering dijual dibanyak rumah makan? Anggukkan kepala jika jawabannya iya. Apakah Anda selalu merasa ketakutan dengan suara yang berkokok? Apakah itu benar? Apakah Anda ”

Dia menggangguk lagi menyetujui perkataan sang terapis.

“Oke, untuk orang yang saya sentuh, ketika Anda bangun nanti, Anda akan sangat

Tuesday, November 22, 2016

Variabel Pengganggu

Hasil gambar untuk danbo nyebrang
http://endoneshia.blogspot.co.id/2014/03/koleksi-foto-danbo-si-kardus-imut.html

“Trus, dia yang selalu di balik sajak-sajakmu tahu kalau kamu menulis tentangnya?” Namanya Intan, teman satu kelas yang-bukan jarang, tapi memang kami kurang sering ngobrol- tiba-tiba saja menanyakan sesuatu yang membuatku tercengang di suatu malam saat kumpul jurusan satu angkatan. Intan yang duduk disampingku memberi pertanyaan yang tak kusangka akan se-frontal itu..


Apa yang Intan katakan dengan selalu di balik sajak-sajak adalah kalimat yang pernah ku posting di blog dalam sebuah tulisan. Sejauh ini aku belum pernah mempromosikan blogku dengan kawan kawan baru kuliah, lalu Intan tahu dari mana?


“Kamu temenan sama aku di line, Tan?” Hanya itu yang  

Friday, November 18, 2016

Sajak Balasan

Hasil gambar untuk danbo kirim surat image
http://www.hipwee.com/daripembaca/
Jangan kau pikir hanya kau saja yang merasakan bimbang malam itu. Hampir di setiap malam kau selalu dipikiranku, melayang memenuhi alam imajinasiku.


Aku sempat ingin menanyakan mengapa sikapmu berubah kepadaku, namun ternyata kau yang bertanya lebih dulu.
Kau bingung, aku pun juga.



Aku juga rindu kenangan kita yang selalu kau ungkit-ungkit itu. Aku juga menangis sepertimu.
Ini bukan keinginanku, tapi tiba-tiba kau marah dan berkata ingin pergi.
Aku pun ingin kita bersama, namun kau mulai menghapus harapan-harapan itu.


Kau tuduh aku yang akan menyesal, aku tidak pernah secara sengaja membuat semua ini terjadi.
Bukan hanya kau yang terluka saat kita yang dulu pernah sangat dekat menjadi kaku.
Jangan bawa nama Tuhan dan kau mengaku kau tidak pantas untukku, siapa yang tahu kita pantas untuk siapa


Jangan tuduh aku tidak menyadari segala sikap baikmu kepadaku, aku selalu percaya padamu.
Dan lagi, kau harap aku menyesali semuanya, apa salahku?


Aku tak mengerti dengan jalan pikiranmu, kau menyumpahiku!
Kau katakan aku yang

Thursday, November 17, 2016

(Masih) Pemuja Rahasia


Aku ikut bahagia dengan apa yang telah kau dapat. Untuk sebuah pencapaian yang tak kau ceritakan kepadaku.

Biar prestasimu menjadi kebanggaanku dalam diam. Bukankah memang begini nasib seorang pemuja rahasia?

kadang ingin, sekali saja, aku bisa mendengarmu menceritakan perjalanan hidupmu yang sangat menarik. Melihatmu bersemangat, berapi-api hingga kau tak sadar kau telah mengulangi bagian yang sama.

Namun kupikir yang sekali itu sangat sulit untuk diwujudkan.

Saturday, November 12, 2016

Cinta Itu...



Jadi komunitas yang saya join  di dalamya sedang dalam sebuah project untuk pentas di acara jurusan, dan untuk memancing ide-ide itu keluar kita buat definisi subjektif tentang CINTA. So, check this out!

###


Cinta ituuu…..

Menyatukan setiap hal yang berbeda dari Tuhan untuk menjadi satu (Tyas, sering dipanggil mami sama anak-anak se-angkatan karena rempong kayak emak-emak metropolis, tapi orangnya baik)

Tanpa

Sunday, November 6, 2016

Bunuh Rasa untuk Si Bapak.


Hasil gambar untuk siluet algojo
http://orestillakoto.blogspot.co.id/2012_02_01_archive.html
Ada hal lain yang lebih menggembirakan dari malam ini? Sungguh? ini hal yang luar biasa. Ah, kau tak kan paham dengan hal ini. Aku tak berhenti tersenyum karena ini. bahkan sebentar-sebentar tertawa tertahan. bagaimana aku bisa tertawa terbahak-bahak walau aku sangat ingin. seseorang yang membuatku tertawa ada di hadapanku pas dan aku takkan pernah berani menertawainya.


Stop, jangan berpikir ini tentang seorang pria yang kau damba atau seorang dosen killer yang melakukan kesalahan konyol. Jadi begini ceritanya.


Kemarin, sepulang dari menonton teater di fakultas tetangga, Aku meniadakan niat untuk kembali langsung ke asrama. Mencari jaringan internet gratis di kampus lebih menggoda, ditambah tugas yang menumpuk untuk dikerjakan. Udara tidak terlalu cerah memang, condongnya matahari ke barat membuat mendung tidak terlalu nampak. Namun sayang seribu sayang, baru beberapa saat menyambungkan koneksi internet, setelah beberapa menit adzan mahgrib berkumandang, sang muadzin telah keluar dari masjid kampus, jaringan listrik mati. Itu berarti jaringan wifi juga hilang. sebelum aku menyadari semuanya, angin kencang telah datang dan membuat dedaunan bertebangan ke segala arah, hatiku mulai ciut. Segera kucari lampu usb dan kuhubungkan dengan laptop, sedikit membantu. Aku bingung, angin terlalu kencang, malam telah datang dan gedung ini tidak banyak orang. Aku

Saturday, November 5, 2016

Orang Pertama

Hasil gambar untuk siluet bunga mawar
https://nengintanrahayu.wordpress.com/author/nengintanrahayu/page/62/

Aku
Aku keluar dari gua yang kuanggap sangat nyaman selama ini. Mengetahui bahwa dunia luar masih sama kejamnya seperti perkiraanku. Aku berjalan, berlari dan terhenti. Aku menyadari bahwa aku masih sendiri, di dalam ataupun diluar gua. Aku mencoba tertawa, hingga aku sadar semua tawa itu palsu. Aku mencoba melangkah maju, hingga aku tau aku memang tak bisa melupakan masa lalu. Aku terdiam, termenung, bertanya pada siapapun dan apapun yang ingin ku ajak bicara, namun semua diam, mengira aku gila. Tidak, aku tidak gila. Aku memarahi mereka semua yang menganggap aku gila. “aku tidak gila!”

Aku terdiam lagi, mencoba melihat sekitar, hingga kusadari. Seseorang disana menarik perhatianku. Dia cantik, bukan, dia sangat cantik. Aku tak tahu apa, tapi ada perasaan aneh di dekat jantungku, atau memang jantungku yang merasakan semua nya. Berdetak lebih kencang, ada desiran aneh saat melihatnya. Aku bingung perasaan apa ini? Aku baru merasakannya pertama kali. Perasaan apakah ini namanya?
Oh, dia, dia tersenyum kepadaku. Haruskah aku membalas senyumnya. Orang pertama yang baru kutemui selama ini. Memberi kehangatan di dalam jiwa. Apakah memangsemua orang itu baik? Aku baru tahu ternyata dunia luar memang kejam, tapi orang-orangnya baik. Ah, dia masih tersenyum padaku, manis, manis sekali. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan ? haruskah aku membalas senyumnya? Yaa, aku harus membalas senyumnya.

Aku membalas senyumnya, semanis yang aku bisa. Tidak, dia mendekat kearahku. Sungguh apa yang harus aku lakukan ? aku bingung. Aku takut perasaan apa namanya saat kau takut dihampiri seseorang tapi dalam waktu yang sama kau menyukai itu. Ah, aku tidak tahu. Tapi aku bingung apa yang harus aku lakukan. Aku berjalan mundur. Dia mendekat lagi, aku

Friday, November 4, 2016

Ani dan Motornya

Hasil gambar untuk danbo naik motor
http://dhotulbluegirl.blogspot.co.id/2013/01/dhanboo.html

"Nay mau ikut badminton gak?" tanya Ani di tengah riuhnya rapat angkatan sore ini.
"Em, kayaknya gak deh" jawabku langsung tanpa berpikir untuk ikut bersama Ani menghabiskan jumat sore ini. Tugas sebagai pemegang naskah dalam dua project besar komunitas drama menguras otakku untuk mencari bahan pertunjukan. Aku yang tak terbiasa menulis dengan deadline ini harus banyak mencari referensi di internet dan kisah-kisah yang menarik.


Sulit mencari kisah yang akan dipentaskan dengan tema yang sudah terlalu umum. Terlalu cepat memutuskan akan membuat cerita nya biasa saja dan mudah tertebak. Aku bukan orang yang mudah puas dengan hasil yang biasa saja, apalagi komunitas ini masih dalam tahap berkembang. Aku tak rela orang di luar sana menatap rendah komunitas ini, tapi sulit juga membuat gebrakan rupanya. Ah, aku tidak mau menyalahkan mereka yang  

Wednesday, November 2, 2016

Penulis Itu Membingungkan !




Aku kadang bingung dengan penulis pemula
Mereka merangkai segalanya menjadi kata-kata indah
Kadang tak ada lagi batas antara fiksi dan privasi
Kadang pula mereka mengaku tak memiliki ide untuk berekspresi
Mau apa mereka sebenarnya


Aku ikhlaskan pembicaraan rahasia ini menjadi bahan tulisanya
Tapi lebih banyak waktu mereka berdiam
Hey, apa memang kita yang kurang bercengkrama?


Satu waktu mereka merayuku dengan sajak dan puisi
Di waktu lain mereka berkata semua hanya tuntutan profesi
Ah, mudah sekali mereka mempermainkan hati ini


Aku kadang bingung dengan penulis pemula
Waktunya mereka habiskan hanya untuk sebuah karya
Aku kadang bingung dengan penulis pemula

Mengapa pula aku mau jadi bagian dari mereka

Tuesday, November 1, 2016

Mata kuliah Kejujuran

Hasil gambar untuk embun pagi
https://kepologia.wordpress.com/2015/01/08/embun-pagi/

Hari ini setelah sekian lama saya vakum menulis akhirnya bisa juga menebalkan niat untuk menulis. Yaa, semua tergantung dengan niat kita.

Terlalu sulit bagi saya jika harus menulis puisi atau artikel bagi saya yang baru kembali ingin aktif menulis. Jadi, untuk tulisan kali ini tentang cerita hari ini saja ya.

Hari ini di kampus adalah jadwal saya untuk mengikui ujian tengah semester (UTS) mata kuliah agama. Dari semalem yang sudah punya tekad tebal untuk belajar ternyata hanya mampu membawa buku sampai tempat tidur dan tak sempat terbaca satu kalimatpun.

Pagi harinya, sembari menunggu dosen kelas pertama sempat baca satu halaman, padahal materi yang akan diujikan berpuluh-puluh halaman. Terkesampingkan lagi waktu untuk belajar. Huft

Untung ujian masih jam satu siang. Ada waktu dari kelas pertama hingga jam UTS untuk belajar. Saya berhasil membaca semua materi yang akan di ujikan walaupun dengan tekhnik skimming. Ah, mahasiswa yang lain, jangan meniru saya.

Tibalah saatnya memasuki ruang tes, walau sedikit terlambat. Inilah enaknya tes bagi jenjang perguruan tinggi. Soalnya yang essay membuat kita mudah menjawab tanpa harus terpaku dengan urutan materi yang persis pada buku. Tapi point yang saya ingin ceritakan bukan disitu.

Sebelum memulai tes ini pak dosen berkata bahwa dia tidak perlu lagi mengawasi mahasiswa. Bukan karena dia berpikir kita sudah cukup dewasa untuk tidak mencontek lagi, itu tidak selamanya terbukti, atau karena si bapak mengijinkan kita untuk open book atau berdiskusi satu sama lain, itu sungguh tidak mungkin. Bapak dosen ini dengan lembut menerangkan bahwa kita berada pada mata kuliah agama, yang sudah di pahami bersama bahwa Allah beserta malaikatnya selalu mengawasi setiap perbuatan kita.

Ah, skak matt kita dengan perkataan si bapak.
Saya kira inilah tes yang sesungguhanya, aplikasi langsung dari setiap apa yang kita pelajari, dari hal kecil yang sering terlupakan.

Friday, October 7, 2016

Gara-gara Instagram




 





Keresahan ini tertulis ketika Estina mendapat Mention dari senorang yang kehadiran mention nya selalu Estina tunggu. Seorang produser radio yang memutuskan apakah naskah Estina layak untuk On Air. Kabar yang sudah saya tunggu sejak beberapa hari lalu membuat saya tidak jenak bahkan untuk sekedar tidur siang.


Akhirnya sore ini, saya yang memang gemar membuka twitter mencari hiburan dengan membaca timeline-timeline yang ada. Mata saya tertuju pada sebuah timeline yang menyebut nama akun twitter saya. Begini isinya 

@Estina_La Hallo Estina, IG kamu apa ya?

Deg, petanda apa ni. Biasanya kalau sang produser mention saya itu untuk konfirmasi naskah diterima atau 

Wednesday, October 5, 2016

Pendidikan dan Motivasi

Hasil gambar untuk danbo belajar
https://catatanharianherik.wordpress.com/tag/danbo/









Hari ini Estina diingatkan oleh sebuah postingan dari BEM kampus tentang hari Guru sedunia. Diawal sempat gak terlalu peduli karena pengajar Estina kini dosen bukan lagi guru. Namun ternyata definisi guru tidak sesimpel itu.


Estina jadi teringat dengan mata kuliah Ilmu Pendidikan yang disampaikan oleh dua orang pensiunan yang masih diminta untuk mendidik mahasiswa. Tentang pendidikan seumur hidup, pendidikan yang bertujuan untuk mendewasakan peserta didik, dan pendidikan dimana saja. Yang semakin membuat Estina mengingat beliau berdua adalah banyaknya tugas yang diberikan bahkan sebelum kami genap kuliah setengah semester disini. Banyaknya tugas ini membuat sebagian besar mahasiswanya heboh membahas mata kuliah ini. Apalagi jika bertemu rombel lain, semua jadi pecah.


Tapi selanjutnya setiap dari mahasiswa punya motivasi untuk menyelesaikannya, entah seberapa besar motivasi itu.


Estina sendiri sempat merasa malas untuk mengerjakan tugas ini. Namun sebuah diskusi bersama orang hebat menyadarkan Estina untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang pelajar. Orang hebat ini mengaku sebagai coach,  mas Hadi. Kami pernah terlibat dalam suatu

Tuesday, October 4, 2016

Berbicara di Depan Umum? Ini yang Kamu Butuhkan






Sebelumnya Estina mau cerita kalau Estina baru aja pulang dari sebuah diskusi sama kakak tingkat dan teman-teman (Jangan bilang ke mama masalah ini) tentang public speaking. Kebetulan kakak tingkat Estina ini yang jadi pembicara waktu acara pelatihan kepemimpinan tingkat jurusan. Nah, karena waktu habis dan materi yang disampaikan belum tuntas pada saan itu, maka Estina mengajak beberapa teman dan sang coach untuk berdiskusi kecil. 


Dulu, ketika masih menjadi crew radio komunitas, Estina juga pernah mendapat pelatihan MC. Ternyata materi yang disampaikan tidak jauh berbeda. Yang membuat semakin sama adalah metode untuk menjadikan performa kita sukses di depan umum.


Kedua pemateri memiliki cara yang sama, yaitu persiapan (preparation)
Semakin dalam  kita menyiapkan materi yang akan kita bawakan semakin bagus juga penampilan kita di depan umum. Pemateri Estina saat pelatihan MC dulu bahkan mengatakan bahwa  

Sunday, October 2, 2016

Sampai Disini



Hasil gambar untuk danbo pergi
https://irmanisedikit.wordpress.com/tag/cinta-bertepuk-sebelah-tangan/



Apa ini sudah waktunya bagiku untuk berhenti menunggumu?
Aku tak tau mengapa, tapi semuanya telah berbeda
Tak ada lagi desir dihati saat ku dengar namamu disebut
Senyum ini pun tak lagi sama saat kulihat gambar dirimu

Sampai Disini



Hasil gambar untuk danbo pergi
https://irmanisedikit.wordpress.com/tag/cinta-bertepuk-sebelah-tangan/



Apa ini sudah waktunya bagiku untuk berhenti menunggumu?
Aku tak tau mengapa, tapi semuanya telah berbeda
Tak ada lagi desir dihati saat ku dengar namamu disebut
Senyum ini pun tak lagi sama saat kulihat gambar dirimu

Tuesday, September 27, 2016

Saat Kau Pergi (ex naskah drama radio)



@SoloRadio's pict


Saat Kau Pergi

Opung sebagai Dimas
Clara sebagai Aya
Written by EstinaLa( Sololovers)
Edit by Prod. Dansukiman
On Air : 15.04.2016


Segmen 1
Hay selamat malam kamu yang masih aku perjuangkan diam-diam, yang selalu aku doakan tiap sujudku.Aku disini baik-baik saja, semoga kamu jg demikian. Oh iya, kenalinnamaku Aya, aku sekarang masih duduk di kelas 1 SMA,  danaku suka basket. Basket, kalo ngomongin basket mungkin nggak ada habisnya, apalagi kalo udah ngebahas Dimas!


Dimas?Siapa dia?Kamu mungkin belum kenal, nanti kalo kamu pengen kenalan main aja ke lapangan basket di sekolahku tiap sore. Dimas sering tuh latian basket, dia jago banget loh! Kan, kalo udah ngebahas Dimas pasti aku cerita panjang lebar deh! Oke cukup, eh lanjut aja deh tanggung!


Aku tuh suka ngeliatin Dimas main basket dari pinggir lapangan, duduk di

Friday, September 2, 2016

Berhenti Terlihat Lemah!





Saya lupa kapan pembicaraan ini terjadi, yang saya ingat di ruang keluarga itu ada saya, kakak saya, dan ibu saya. Kami membicarakan tentang ujian akhir nasional dengan segala isunya. Lalu saya berkata,

“Besok kalau aku ujian nasional aku pengen jadi kurus ah. Ngerasain gimana ujian yang berat” itu saya ucapkan karena banyak isu-isu yang beredar bahwa ujian nasional memang terkenal berat dan menjadi beban pikiran siswanya. Tapi ternyata kakak saya berpendapat berbeda.

“kalau aku gak mau kurus, aku pengen kayak gini aja, biar orang berpikir aku gak lemah’
Deg, saya terpaku dengan jawabannya.


XXX


Dan sekarang saya kembali mengingat pembicaraan itu, ketika saya mulai merasa mengambil keputusan yang hampir salah. Yaa, belum seutuhnya salah karena saya belum berpikir dengan kepala dingin, masih terbawa emosi, dilema, dan kesedihan.

Tidak setiap hari memang, namun sejak saya mengambil keputusan yang membuat saya dilema berat, saya mulai galau dan merasa apa yang saya ambil kurang benar. Saya sering mengabarkan keadaan saya yang rindu dengan masa lalu saya dan banyak membanding-bandingkannya, terlebih di media sosial. Itu membuat saya terlihat lemah bahkan di mata saya sendiri.

Perjalanan pulang dari kampus membuat saya berpikir bahwa saya tidak boleh seperti ini terus, saya tidak boleh terlihat lemah di depan orang-orang dan saya sendiri. Saya harus mulai berhenti membanding-bandingkan masa lalu dan apa yang telah saya ambil sekarang. Saya harus berhenti mem-posting kata-kata rindu. Biarkan yang lalu menjadi kenangan dan bukan luka yang menghambat langkah saya. Seperti apa yang pernah dikatakan Tere Liye, hukuman yang paling menyedihkan adalah mengabaikannya, untuk itu saya juga akan menghukum luka ini denhgan mengabaikannya.

Setidaknya dengan apa yang pernah saya post beberapa hari lalu membuat saya lega telah meluapkan segalanya.

Buat teman-teman yang tidak ingin terlihat lemah, mulailah berhenti mengeluhkan keadaan terlebih dengan tidak menyebarnya di media sosial. Keep spirit buat kita semua.




Tuesday, August 30, 2016

Surat Rindu

Hasil gambar untuk amplop surat rindu
https://kulihatkurasakudengar.wordpress.com/page/151/


Teruntuk kau yang kurindukan,

Dulu, kalian bilang jika ada sesuatu tinggal bilang, jangan putus komunikasi, ada apa-apa kasih kabar, benar-benar menjanjikan. Tapi kini disaat aku benar-benar merindukan kalian, pesanku hanya menjadi bahan bacaan berbalas satu –dua tak berlanjut.


Aku tau aku telah membuat dirku sendiri menjadi orang lain diantara kita. Aku yang memutuskan untuk pergi. Tapi kau tahu kan ini pilihan yang sulit, aku belum mampu melepas pikiranku dari kalian.


Seandainya kalian tahu dan jika boleh aku bercerita. Di tempat baru ini, sangat sulit bagiku menahan sesak ingin bertemu. Rindu yang semakin hari semakin menumpuk, tak juga luntur bahkan ketika kita kembali bertemu. Dan ketika aku tahu, setiap pertemuan yang terjadi setelah kata pamit dulu, akan ada perpisahan yang semakin menambah sesak di dada.


Tangis ini, jika saja mampu menghapus kerinduanku kepada kalian, akan kubiarkan semalam suntuk  air mata mengalir. Namun nyatanya, menangis hanya membuatku semakin mengenang kalian dan mengantarku pada tidur malam. Hingga aku terbangun di keesokan harinya dan kembali mengingat kalian.
Aku tahu ini tak boleh berlanjut semakin parah, tapi sampai saat ini aku masih memikirkan cara terbaik untuk tidak memikirkan bahkan merindukan kalian. Tenang, aku tak bisa melupakan kalian. Setidaknya itu perkiraanku saat ini. Hhahaha.


Dengan surat ini, walau hanya sedikit, setidaknya perasaanku mulai membaik. Mengharap kalian akan membaca dan membalas surat ini tentu akan sangat membuatku senang. Terlebih jika kalian mengirimiku pesan pribadi(modus). Ah, menulis memang obat mujarab untuk menyampaikan persaan.
Terimakasih telah membaca surat ini. Walau kalian tidak membalasnya, setidaknya kalian tahu kalian masih sangat berarti untukku.


Salam rindu

Penulis

Monday, August 8, 2016

The Man with Glasses (part3)

http://firdart.blogspot.co.id/

Let her go and realize me.


Finnaly I can see you again, after you went to another city without say goodbye in previous meeting. It is our fifth meeting and you sit down beside me. Yaa, as usual, my heart beat fast. Because we have to discuus about the next project we can meet.


There is a rose in my bag. I get it from another organization when they promote their event. You wonder from who I get it. It is enough to make you jealous. Hhaha.
Ah jealous, reminder me with my mistakes. Saveral times ago, I got your social media account then I knew some fact about your love story. I regret ever doing that.


XXX


Well, I wont give up on usEven if the skies get roughI'm giving you all my loveI'm still looking up (Jason Mraz)


You choose this song when you get broken heart. Do you know what I feel everytime I listen that song? When I realize that you work hard to keep faith with your ex-girlfriend. I don't know why, but it makes me little hurt. I'm not jealous with your ex-girlfriend, she is just your past. How you fight for your love that makes me jealous.
It better for you to stop fighting for your love now. Hahaha. Let her go!


You see her when you close your eyesMaybe one day you'll understand whyEverything you touch surely dies (Passenger)

XXX


So far so good, even your love story still disturb my mind.
Yaa, the fifth meeting. Hopefully will not be the end. Sit beside you and talk anything with you is good enough to make sweet memory. You ask me from who I get the rose, advise me to take care in another city, and ask me to stay in social media group. I think it is a good farewell. I will never forget what you say and keep on waiting for your arrival in my city as your promise.


Thank you for giving me sweet memories in this city, I like the way you look at me behind your glasses.
You are one of many reasons that makes me hard to go.
Nice to meet you. See you in another chance :)
Bye..

Whatever it takes or how my heart breaksI will be right here waiting for you (Ricard Marx)

Wednesday, August 3, 2016

Biarkan Dia Pergi

http://delistyaa.blogspot.co.id/2014_07_01_archive.html

Aku sudah mempelajari bagaimana kau memperjuangkan perasaanmu
Menjaganya tetap dihatimu walau dia telah menjauh
Meyakinkanya meski dia tak lagi milikmu


Semakin hari semakin aku mengerti bagaimana rasanya menjadi engkau
Menahan sakit kehilangan sesuatu yang masih sangat kau damba
Semakin hari semakin aku mengerti pula
Ini membuat hatiku sedikit sesak


Kau,
Tak sudikah merelakannya pergi dengan apa yang telah dia pilih?
Membiarkan hatimu melupakan bagaimana rasanya menahan perih barang sebentar
Mengijinkan seseorang yang berbeda meredam rasamu yang tak terbalaskan


Atau kau cukup kuat menahan semuanya?
Membiarkannya mengalir bersama lagu-lagu yang kau pilih
Dengan lirik-lirik yang kau pikir itu gambaran dari posisimu saat ini
Tidakkah kau merasa semua itu semakin membuatmu tersayat?


Biarkan dia pergi
Bukan saatnya lagi kau menghindar dari kenyataan
Sudah waktunya kau membiarkan hatimu mengenal rasa yang baru



Biarkan dia pergi dan kau akan tahu, aku tak pernah rela melihatmu seperti ini