“Dalam hitungan ketiga Anda akan terlelap semakin dalam dan
dalam, saya ulangi lagi, dalam hitungan ketiga Anda akan terlelap semakin
dalam”
“Baik, untuk orang yang saya sentuh, dengarkan suara saya,
satu, dua, tiga. Anda hanya akan mendengar suara dan instruksi dari saya, saya
ulangi lagi, Anda hanya akan mendengar suara dan instruksi dari saya. Anggukkan
kepala jika Anda paham, Anda paham?”
Seseorang diatas kursi itu mengangguk, paham.
“Baik, untuk orang yang saya sentuh. Apakah benar Anda
phobia dengan makanan berdaging yang sering dijual dibanyak rumah makan?
Anggukkan kepala jika jawabannya iya. Apakah Anda selalu merasa ketakutan
dengan suara yang berkokok? Apakah itu benar? Apakah Anda ”
Dia menggangguk lagi menyetujui perkataan sang terapis.
“Oke, untuk orang yang saya sentuh, ketika Anda bangun
nanti, Anda akan sangat
membenci hewan yang menurut Anda sangat menakutkan itu, bahkan… Anda lupa apa nama hewan tersebut, Anda mengerti?”
membenci hewan yang menurut Anda sangat menakutkan itu, bahkan… Anda lupa apa nama hewan tersebut, Anda mengerti?”
Wanita cantik itu mengangguk untuk kesekian kalinya.
Dan inilah, Sarah menceritakan semua yang terjadi 30menit
yang lalu. Saat aku tak sadarkan diri, hingga saat ini, aku tidak bisa menyebut
apa yang sedang dimakan sarah dan orang-orang disekitarku. Entah bagaimana
juga, aku memesan menu yang berbeda dari kebanyakan orang. Ah, mengapa sulit
sekali menyebut menu yang dipampang sangat besar itu.
Jadi, sebenarnya hewan apa yang terapis itu membuat aku lupa dengan namanya?
Tunjuk aja apa yg mau dipesen, hhee..
ReplyDeletewkwkw, ah mematahkan karakter ni
DeleteKenapa dilupakan??? Apa yang kamu lakukan itu... Ja.. Hat... πππ
ReplyDeleteEmang saya melupakan apa kak Sas? :D
DeleteKok nggak disadarkan lagi?
ReplyDeletebiar besok punya alesan buat ketemuan lagi bun :D
Delete