Thursday, May 17, 2018

Sirup Buatan Mama

Hasil gambar untuk es serut
https://www.youtube.com/watch?v=P5cgeyo7jPk


Puasa Ramadhan masuk hari kedua, masih 28 hari lagi jika tahun ini genap 30 hari. Tapi rinduku akan rumah sudah menumpuk bagaikan es serut yang menggunung di dalam mangkok besar ditemani potongan buah dan agar-agar.


Waktu bedug akan berbunyi 15 menit lagi, beberapa orang di ruangan ini masih sibuk menyiapkan takjil buka puasa, sebagian besar yang lain sedang bermain dengan adik-adik panti asuhan diruang tengah. Aku sendiri sedang berada di depan mangkok besar berisi es serut ini. Sarah berjalan kearahku,

“Sa, tolong es nya dikasih sirup ya. Aku mau cek yang lain dulu”

“oke” sahutku sambil menerima sebotol sirup berwarna hijau yang belum dibuka tutupnya.
Dengan kekuatan ekstra akhirnya aku berhasil membuka botol sirup itu. Cairan kental berwarna hijau itu tertuang apik dari bibir botol menuju puncak es serut, warnanya sangat canik, sama seperti sirup buatan mama dulu.
  


“Dek, daun sujinya udah dicuci?”kata mama yang sedang mengaduk air gula.

Aku sedang mencuci daun suji yang baru saja dipetik dari kebun belakang. Sembari bermain air, segar rasanya melihat air mengalir, apalagi saat bulan puasa.

“Kok lama Sa?” suara mama terdengar lebih keras.

“Buruan, nanti sirupnya gak jadi-jadi kalau kamu mainan terus”

“Iya, ma” jawabku singkat sambil mematikan kran air dan berjalan menuju mama yang kini sudah menyiapkan air untuk merebus daun suji.


Aku memperhatikan mama yang dengan seksama memanaskan air didalam panci, menaruh daun suji dan menambahkan daun pandan. Air dalam panci kecil itu pelan-pelan berubah menjadi warna hijau, semakin lama semakin pekat.
Aku selalu terpukau dengan apa yang dilakukan mama, seperti magic. Apa semua ibu-ibu bisa merubah air dalam panci seperti itu? Kenapa mereka keren sekali sih.



“Dah, kita tunggu dingin dulu ya. Nanti kalau udah, kita bisa bikin, tinggal ditambahin dula sama es batu. Sekarang kamu mandi dulu” kata mama menutup pertunjukan sulapnya.


“Sa, udah?” seseorang mamanggil namaku dari jauh
“hah, baru mau mandi” kataku reflek.
“Apanya?  ... Ya ampun Sa. Itu sirup sampe abis kamu tuang semua? Nanti kalau kemanisan gimana?”


Suara Sarah menyadarkanku pada botol sirup yang masih kugenggam, benar, isinya sudah berpindah semua ke mangkok besar. Es serut itu tertutup dengan cairan berarna hijau.
Dan aku hanya bisa meringis … kok jadi kangen mama ya.


#RWCODOP2018 
#Day1 #OneDayOnePost 

No comments:

Post a Comment