https://www.youtube.com/watch?v=P5cgeyo7jPk |
Puasa Ramadhan masuk
hari kedua, masih 28 hari lagi jika tahun ini genap 30 hari. Tapi rinduku akan
rumah sudah menumpuk bagaikan es serut yang menggunung di dalam mangkok besar
ditemani potongan buah dan agar-agar.
Waktu bedug akan berbunyi 15 menit lagi, beberapa orang di
ruangan ini masih sibuk menyiapkan takjil buka puasa, sebagian besar yang lain
sedang bermain dengan adik-adik panti asuhan diruang tengah. Aku sendiri sedang
berada di depan mangkok besar berisi es serut ini. Sarah berjalan
kearahku,
“Sa, tolong es nya dikasih sirup ya. Aku mau cek yang lain
dulu”
“oke” sahutku sambil menerima sebotol sirup berwarna hijau
yang belum dibuka tutupnya.
Dengan kekuatan ekstra akhirnya aku berhasil membuka botol
sirup itu. Cairan kental berwarna hijau itu tertuang apik dari bibir botol
menuju puncak es serut, warnanya sangat canik, sama seperti sirup buatan mama
dulu.
“Dek, daun sujinya udah dicuci?”kata mama yang sedang
mengaduk air gula.
Aku sedang mencuci daun suji yang baru saja dipetik dari
kebun belakang. Sembari bermain air, segar rasanya melihat air mengalir,
apalagi saat bulan puasa.
“Kok lama Sa?” suara mama terdengar lebih keras.
“Buruan, nanti sirupnya gak jadi-jadi kalau kamu mainan
terus”
“Iya, ma” jawabku singkat sambil mematikan kran air dan
berjalan menuju mama yang kini sudah menyiapkan air untuk merebus daun suji.
Aku memperhatikan mama yang dengan seksama memanaskan air
didalam panci, menaruh daun suji dan menambahkan daun pandan. Air dalam panci kecil itu pelan-pelan berubah menjadi warna hijau, semakin lama
semakin pekat.
Aku selalu terpukau dengan apa yang dilakukan mama, seperti
magic. Apa semua ibu-ibu bisa merubah air dalam panci seperti itu? Kenapa mereka
keren sekali sih.
“Dah, kita tunggu dingin dulu ya. Nanti kalau udah, kita
bisa bikin, tinggal ditambahin dula sama es batu. Sekarang kamu mandi dulu”
kata mama menutup pertunjukan sulapnya.
“Sa, udah?” seseorang mamanggil namaku dari jauh
“hah, baru mau mandi” kataku reflek.
“Apanya? ... Ya ampun Sa. Itu sirup sampe abis kamu tuang semua?
Nanti kalau kemanisan gimana?”
Suara Sarah menyadarkanku pada botol sirup yang masih
kugenggam, benar, isinya sudah berpindah semua ke mangkok besar. Es serut itu
tertutup dengan cairan berarna hijau.
Dan aku hanya bisa meringis … kok jadi kangen mama ya.
#RWCODOP2018
#Day1 #OneDayOnePost #RWCODOP2018
No comments:
Post a Comment