Monday, June 4, 2018

Nayla Series : (Bukan) Orang Ketiga

Hasil gambar untuk senja
https://arfika.wordpress.com/2012/10/25/senja/



“Nay, kemarin bukannya si Alvi bawa cewek ya” Suara Sarah mengganggu konsentrasiku. Beberapa hari kedepan pasti ini akan menjadi topic hangat diantara aku dan Sarah.

“Iya” jawabku singkat tak ingin mengingat terlalu dalam.

“Ih, kok cuman gitu si” Sarah tak terima dengan jawabanku yang tidak memuaskannya. Aku tak menjawab.


Kemarin siang, saat kami sedang menyerahkan perijinan tempat magang, Alvi datang bersama orang lain, seorang cewek. Kami tidak sempat saling menyapa.
Alvi adalah mahasiswa jurusan Komunikasi dari kampus sebelah yang kebetulan berada di satu tempat magang denganku. Kami berkenalan saat survey hari pertama. Anaknya yang easy going membuat kami gampang akrab. Sarah yang melihat kedekatanku dengan Alvi mulai menggodaku, Aku yang awalnya tak punya perasaan apa-apa kepada Alvi mulai tergoda akan pesonanya.



###


Aku belum bertemu Alvi setelah kemarin aku melihatnya bersama cewek lain. Kata temen Alvi, perempuan tersebut memang pacarnya. Jantungku mulai berdetak lebih cepat jika mengingatnya.
.

“hayoo, galau mulu. Bab satu dua gimana? Besok deadline loh” Sarah mengagetkanku

“Nggak tau, belum ada ide”

“Pasti karena mikirin Alvi ya?”

“Apaan si, males ngomongin dia”

“Haha, tuh kan ketahuan. Selama janur kuning belum melengkung kan kamu masih bisa berusaha Nay”

“Hahaha, iya ya, aku tikung di sepertiga malam aku”

“Hahaha, emang panutan”

“Tapi nggak lah,”

“Loh, kamu nyerah?”

“Bukan, aku Cuma mikir, bukan cuma cewek yang butuh jawaban. Aku bisa aja berdoa sama Tuhan buat deketin dia sama aku, tapi kan aku juga gak bisa janjiin kalau dia sama pacarnya putus aku akan siap buat dia. Aku Cuma suka, gak lebih, dan gak berharap” jelasku yang sebenarnya sedang menguatkan diri.

“tapi sedih kan liat dia sama cewek?”


Aku terdiam.  Apa yang Sarah katakan benar. Tapi mana aku tega menghancurkan perasaan seorang perempuan sementara aku juga wanita? Ah,  kadang aku ingin menjadi seorang psikopat yang bisa membunuh orang tanpa rasa bersalah.

No comments:

Post a Comment