Tuesday, June 12, 2018

Sisil Stories : Yang Tak Pernah Terucapkan

Hasil gambar untuk daun jatuh
https://medium.com/@dhesagita/daun-jatuh-b66492e0759f


Ada yang kosong saat sosok yang dicinta pergi.
Ada yang bimbang saat sosok yang didamba hilang.


###


15 menit setelah pembicaraan berakhir, kau masih diam memandang jalan.
Apa yang sejujurnya ingin ku dengar darimu tak pernah terucap. Aku berdiri, memandangmu sekilas dan berjalan pergi tanpa pamit. Seperti yang sering kau lakukan, tanpa pamit.


###

Dua jam berikutnya aku masih berdiam di kamar. Suara ibu mengetok pintu kamar terdengar jelas.

"Sil, dicari Rangga"

Aku masih mematung enggan menjawab, namun aku tak ingin ibu mengetahui bahwa anaknya sedang dirundung galau.

"Iya, bu. Bentar"

Ibu menjawab singkat dan berlalu.

Masih berat rasanya untuk melangkah dari kasur, menemui mas Rangga.


###


"Kita mau ke mana mas?" tanyaku dari jok belakang motor mas Rangga.

"Ke rumah sakit" jawabnya santai. Dari nada bicaranya aku pikir kami akan menjenguk seseorang, namun cara mas Rangga mengendarai motor seperti orang tergesa-gesa. Aku diam, tak ingin bertanya lebih lanjut.

###


Sejak memasuki lorong rumah sakit langkahku tak pernah bisa tenang. Mas Rangga menceritakan maksud tujuan kami datang kerumah sakit. Aku ingin berlari namun lutut ini tak kuasa menahan beban tubuhku. Semua terasa sesak di dada, tangan mas Rangga merangkulku untuk sekdar kuat berdiri dan jalan. Sepuluh meter di depan sana kulihat seorang wanita berdiri, seorang yang kukenal, mbak Rina. Temanmu sewaktu SMA.


Sesak di dadaku semakin kuat dan air mata enggan mengalir, mulutku sulit mengeluarkan suara. Aku ingin seseorang menjelaskan bagaimana keadaanmu di dalam sana tanpa aku harus bertanya terlebih dahulu. Seseorang, lekas beritahu aku.

"Dia ... dia udah gak ada" kata mbak Rina yang kemudian menutupi wajahnya dengan tangan, terduduk besandarkan tembok rumah sakit, menangis tersedu.


Tubuhku lemas. Mas Rangga meraih badanku yang roboh. Semua benteng pertahanan yang kujaga selam ini hancur. Sesak di dadaku berubah menjadi erangan tangisan, airmataku deras mengalir, badanku gemetar dan kemudian semua menjadi gelap.


###

Seorang lelaki berdiri dari kursinya dan mencoba mengejar seoragn perempuan yang baru saja keluar dari cafe. Perempuan tersebut memasuki taksi dan menunduk tanpa menengok ke belakang. Laki-laki itu tetap berlari dan mengejarnya, tanpa disadari motor melaju kencang dari tikungan depan cafe. Kecelakaan tak dapat dihindari. Semua berakhir di rumah sakit.


"Setelah delapan tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya kau akan selalu memiliki tempat di hatiku" Kalimat yang tak akan pernah keluar dari mulut lelaki itu.





Kunjungi kisah sebelumnya di sini


No comments:

Post a Comment