Thursday, June 16, 2016

Hati - Hati dalam Berprasangka

Ngaca dulu yukk
Dulu, saya membenci orang yang selalu menyalahkan anggota dalam kelompok mereka sendiri. Mereka sering menyalahkan sikap orang lain yang tidak bekerja maksimal dalam sebuah tim. Aku pikir itu penilaian yang sangat subjektif, ya walau memang ketika kita menilai orang lain jarang sekali bersikap objektif, tapi tidak seburuk itu juga kan.


Bisa jadi, orang yang selalu mereka nilai buruk itu memang tidak tahu apa yang harus dilakukan dan tidak cukup berani untuk bertanya. Ini tugas ketua tim untuk mampu merangkul semua anggotanya. Adapula yang menilai bahwa anggota mereka tidak becus dalam bekerja namun hanya menilai tanpa mampu memberi penyelesaian.


Seorang teman pernah mengeluhkan bahwa organisasi yang dia ikuti tidak ada rasa kekeluargaanya dan solidaritas yang membuat dia bersedih. Dia mencurahkan isi hati nya ini dalam sebuah status di media sosial. Menurut saya ini terlalu berlebihan untuk dikeluhkan. Bukankah biasanya setiap oraginasasi memiliki masalahnya sendiri?



Bahkan ketika saya masuk ke sebuah UKM baru di kampus. Kesenjangan antara saya dan dengan angkatan sebelumya sangat terasa, berbeda ketika saya berada dalam organisasi di SMA namun itu tidak lantas membuat saya mengeluhkan keadaan ini.


Pengalaman berbeda saya rasakan akhir-akhir ini. Saya membuat tim untuk sebuah project yang menurut saya sangat penting. Entah mengapa, saya dan anggota-anggota saya tesebut tidak mampu bekerja sama dengan baik.


Saya pikir tugas masing-masing individu sudah cukup jelas, namun kami tak kunjung mendapat progress untuk projek ini. Hingga saya tak tahan dan membuat status sedikit mengeluh di media sosial. Oh, itu hal yang berlebihan.


Ini membuat saya berpikir, walaupun saya seorang wanita “koleris” ternyata tak cukup cakap membawa kedua rekan saya pada tujuan yang kami harapkan.


Hari lain, kami berhasil bertemu dan membahas projek ini bersama-sama untuk pertama kalinya. Disini saya menemukan bahwa saya telah salah menilai teman-teman saya. Mereka menyenangkan untuk diajak berdiskusi dan dalam kalimat-kalimatnya mereka juga dapat diandalkan.


Saya mulai merubah cara pandang saya terhadap mereka dan itu membuat kami bekerja lebih baik.

Kadang, kita terlalu dini menilai orang lain.

###


NB : Pada akhirnya saya memutuskan untuk mundur dalam project ini.

11 comments:

  1. Replies
    1. klo next project mundur saya pulang kampung

      Delete
  2. Setuju mbak estina...cara pandang kita lah yang perku dirubah

    ReplyDelete
  3. Setuju mbak estina...cara pandang kita lah yang perku dirubah

    ReplyDelete
  4. Itulah sebabnya dalam filosovi Jawa ada kalimat "Deloken Githokmu disik" aartinya "Lihatlah tengkukmu / leher belakangmu" niscaya kita tidak pernah bisa.

    Dengan kata lain berkacalah dulu dengan kekurangan kita, sebelum menilai orang lain.

    Keren tulisannya mbk Estina.

    https://dloverheruwidayanto.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  5. Hmmm.. Menilai sesuatu memang tak bisa sekejap mata ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbk kifa, boleh lah kedip2 dua sampai 3 kali :D

      Delete