Ngaca dulu yukk |
Dulu, saya membenci
orang yang selalu menyalahkan anggota dalam kelompok mereka sendiri.
Mereka sering menyalahkan sikap orang lain yang tidak bekerja
maksimal dalam sebuah tim. Aku pikir itu penilaian yang sangat
subjektif, ya walau memang ketika kita menilai orang lain jarang
sekali bersikap objektif, tapi tidak seburuk itu juga kan.
Bisa jadi, orang
yang selalu mereka nilai buruk itu memang tidak tahu apa yang harus
dilakukan dan tidak cukup berani untuk bertanya. Ini tugas ketua tim
untuk mampu merangkul semua anggotanya. Adapula yang menilai bahwa
anggota mereka tidak becus dalam bekerja namun hanya menilai tanpa
mampu memberi penyelesaian.
Seorang teman pernah
mengeluhkan bahwa organisasi yang dia ikuti tidak ada rasa
kekeluargaanya dan solidaritas yang membuat dia bersedih. Dia
mencurahkan isi hati nya ini dalam sebuah status di media sosial.
Menurut saya ini terlalu berlebihan untuk dikeluhkan. Bukankah
biasanya setiap oraginasasi memiliki masalahnya sendiri?
Bahkan ketika saya
masuk ke sebuah UKM baru di kampus. Kesenjangan antara saya dan
dengan angkatan sebelumya sangat terasa, berbeda ketika saya berada
dalam organisasi di SMA namun itu tidak lantas membuat saya
mengeluhkan keadaan ini.
Pengalaman berbeda
saya rasakan akhir-akhir ini. Saya membuat tim untuk sebuah project
yang menurut saya sangat penting. Entah mengapa, saya dan
anggota-anggota saya tesebut tidak mampu bekerja sama dengan baik.
Saya pikir tugas
masing-masing individu sudah cukup jelas, namun kami tak kunjung
mendapat progress untuk projek ini. Hingga saya tak tahan dan membuat
status sedikit mengeluh di media sosial. Oh, itu hal yang berlebihan.
Ini membuat saya
berpikir, walaupun saya seorang wanita “koleris” ternyata tak
cukup cakap membawa kedua rekan saya pada tujuan yang kami harapkan.
Hari lain, kami
berhasil bertemu dan membahas projek ini bersama-sama untuk pertama
kalinya. Disini saya menemukan bahwa saya telah salah menilai
teman-teman saya. Mereka menyenangkan untuk diajak berdiskusi dan
dalam kalimat-kalimatnya mereka juga dapat diandalkan.
Saya mulai merubah
cara pandang saya terhadap mereka dan itu membuat kami bekerja lebih
baik.
Kadang, kita terlalu
dini menilai orang lain.
###
NB : Pada akhirnya
saya memutuskan untuk mundur dalam project ini.
Next project dilarang mundur..
ReplyDeleteklo next project mundur saya pulang kampung
DeleteBetul sekali mb estinaa
ReplyDeleteSetuju mbk Kifa. Betul betul betul
DeleteSetuju mbak estina...cara pandang kita lah yang perku dirubah
ReplyDeleteiya mbk lisa, that's the point
DeleteSetuju mbak estina...cara pandang kita lah yang perku dirubah
ReplyDeleteItulah sebabnya dalam filosovi Jawa ada kalimat "Deloken Githokmu disik" aartinya "Lihatlah tengkukmu / leher belakangmu" niscaya kita tidak pernah bisa.
ReplyDeleteDengan kata lain berkacalah dulu dengan kekurangan kita, sebelum menilai orang lain.
Keren tulisannya mbk Estina.
https://dloverheruwidayanto.blogspot.co.id
bener mas heru. nuhhun ya
DeleteHmmm.. Menilai sesuatu memang tak bisa sekejap mata ya
ReplyDeleteIya mbk kifa, boleh lah kedip2 dua sampai 3 kali :D
Delete