Friday, January 27, 2017

Ajari Aku


Ajari saya menjadi tangguh
Menjadi kuat sepertimu
Yang bangkit walau seribu badai selalu menggoyahkan
Yang tersenyum walau berjuta muka meremehkan


Karena saya terlalu lemah untuk sekedar berdiri
Menapaki jalan perjuangan yang terjal
Berhenti sebelum tiba
Terhenti ketika aral datang


Ajari saya menjadi sepertimu

Thursday, January 26, 2017

Rejection


Stay there,
I will not come in that day
Not because I wont to see you
Or I dont care with you

Im just adapting in new place
Try to be strong like you
Let anything that suppose to go

Never think that Iam a traitor!
For here, I try to be the most loyal

Dont wait me, go home!
We'll meet if it's meant to be

Wednesday, January 25, 2017

Perpisahan dengan Mas Rangga



"Makasih ya doanya. Sidangku lancar. Dua bulan lagi aku wisuda"

Kubaca lagi pesan yang masuk dari mas Rangga. angin yang berhembus di taman sore ini sukses membuatku ingin menangis walau tak satupun bulir air mata menetes. Aku tak ingin mas Rangga melihatku bersedih akan kesuksesannya.


"Hey, udah lama? Sorry ya, jalanan macet" katanya yang langsung mengambil posisi di sebelahku. Di kursi taman ini kami biasa bertemu, walau kami menempuh pendidikan di satu kota yang sama, ternyata bertemu dengan mas Rangga adalah hal yang sulit bagiku.


Dia terlalu sibuk dengan hidupnya dan aku tak cukup berani untuk menghubunginya sesering saat ini. Dulu, kami pernah berada dalam suasana yang sangat kaku dan itu berlangsung hampir 8 tahun. Sama-sama saling mengenal namun sulit berkomunikasi bagai orang tidak mengenal satu sama lain. Mungkin karena 8 tahun yang lalu kami pernah sangat dekat, hingga tiba-tiba mas Rangga memiliki pacar dan menghilang begitu saja.


Kini, setelah 6 bulan kami kembali berkomunikasi denga normal, dia mengabarkan bahwa lulus ujian skripsi dan akan melanjutkan studi S2 nya, entah dimana, tapi katanya tidak di pulau Jawa.


"Setengah jam yang lalu" jawabku singkat kemudian hening.

Tuesday, January 24, 2017

Pesan Balasan dari Mas Ilham

Hasil gambar untuk gambar pesan masuk
https://www.google.co.id

"Harusnya kau sudah tidur saat ini" balasnya pada pesan yang kukirim baru saja. Aku hanya ingin menanyakan kabarnya dan memberinya semangat.


Ilham, lelaki yang kukenal di organisasi kampus. Menjadi teman baikku setelah kami saling mengenal di kepanitiaan seminar. Ah, harusnya aku memanggilnya mas, mas Ilham. Dia dua tahun lebih tua dariku.


Malam ini, seperti malam-malam yang sudah-sudah, pekerjaan mas Ilham membuatnya harus begadang hingga larut malam. Sebagai seorang MC memang sudah resiko mendapat job hingga tengah malam, apalagi jika acara musik seperti malam ini. Hari ini mas Ilham harus berangkat ke Malang untuk memegang acara konser. Sebuah acara konser untuk memperingati hari jadi salah satu kampus besar disana. Aku yang sejak pagi sedang sibuk UAS baru bisa menghubunginya di waktu malam. Itupun baru dibalas mas Ilham tiga jam setelahnya, mungkin dia baru bisa break.


"Aku baru saja selesai mempersiapkan materi untuk ujian esok. Jangan menyuruhku tidur seperti anak kecil" jawabku mengelak perintahnya walau dalam hati berteriak bahagia mendapat perhatian darinya.


"Terserah kau. Jangan salahkan aku jika kau bangun kesiangan besok pagi dan telat ujian. Aku baik-baik saja. Sebentar lagi acara akan selesai"


Balasannya datang tak kurang dari satu menit. Sudah jam satu malam. Aku tahu aku akan sulit bangun besok pagi.


"Ya, aku selalu tahu kau bisa menjaga dirimu sendiri. Waktunya aku tidur" Mas Ilham tak membalas pesan dariku walau dia membacanya. Hingga setengah jam kemudian aku masih berharap ada balasan darinya, nihil. Aku terlelap.


###


Handphone-ku berdering ketika aku baru saja menyelesaikan sholat subuh, tanda sms masuk. Rajin sekali orang yang mengirimiku pesan pagi-pagi buta.


Seseorang disana, telah membuatku tersenyum bahagia dengan pesan yang dikirim nya.


"Tulis jawaban yang tepat saat ujian ... " bodoh, aku tahu memang itu yang harus aku lakukan, haha.

" ... Kau tahu kan bukan hal yang mudah menahan kantuk di jam 2 malam, aku tak membalas pesanmu semalam. Semoga berhasil!"

Sunday, January 22, 2017

Penantian tanpa Perjanjian

Hasil gambar untuk gambar orang menanti
http://syawaleey.blogspot.co.id/2016/07/menunggu-hanya-milik-orang-yang-punya.html

It's been a long time since you went away

Aku tidak terlalu yakin kapan tepatnya
Yang aku tahu satu tahun yang lalu kita sempat bertemu
Hanya aku melihatmu dan kau menyadari kehadiranku
Tanpa saling pandang atau saling menyapa


"ketemu di Malang aja" katamu saat membalas pesanku. Bagaikan janji manis yang memang akan segera terealisasi. Kini kita sama-sama tahu kalimat itu tak pernah menjadi nyata, atau mungkin belum-harapku dalam hati.


Aku tak sedang merindukanmu malam ini, hanya sekedar mengingatmu.
Kau tahulah, acara tahunan yang pernah mempertemukan kita kini digelar lagi
Apa kau hadir juga?


"Mas!" panggilku saat melihatmu berjalan sendiri diantara stand-stand yang menawarkan info-info menarik tentang jurusan di kampusmu. Seandainya kau tahu, aku mengumpulkan semua keberanianku untuk menyapamu dua tahun yang lalu.

Wednesday, January 4, 2017

Jadilah Kuat



Kau diijinkan oleh Tuhan untuk menjadi kuat dibanding yang lain
Kenapa harus selalu membandingkan jika masih ada yang menemanimu?
Hidupmu memang tentang perjuangan kau seorang, tapi kau tak selalu sendiri untuk menghadapinya


Kau selalu tahu bagaimana sakitnya mengeluh
Untuk setiap tetes air mata yang kau keluarkan setiap malam di waktu sepimu
Melelahkan bukan?


Mengapa tak mencoba untuk melangkah dan berjuang?
Walau itu tak selalu mudah

Kau selalu punya Tuhan yang menguatkanmu