Wednesday, June 12, 2019

Strategi Pembelajaran bagi Anak dengan Sindrom Autis

Hasil gambar untuk pengajaran autis
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/autisme/perawatan-terapi-autisme/


Kemarin saya telah menuliskan sedikit penjelasan tentang definisi dan jenis-jenis autis. Jika teman-teman belum sempat membacanya maka teman-teman bisa membacanya dengan meng-klik artikel ini. Apakah Autis Menular?

Anak yang memiliki sindrom autis ini memiliki ksulitan dalam bidang bidang empati dan komunikasi social. Lalu bagaimana strategi pembelajaran yang cocok bagi mereka?

Menyesuaikan Strategi Pengajaran
1. Struktur dan Rutin
Menghadirkan anak autis dengan jadwal harian individual yang menggambarkan apa yang akan terjadi pada setiap waktu di hari sekolah adalah dukungan yang berguna dan mengurangi stres bagi anak.



2. Meningkatkan Keterampilan Sosial
Guru dapat menggunakan cerita sosial, yang melibatkan anak menulis cerita yang sangat pendek yang menggambarkan situasi sosial tertentu yang dengannya anak berjuang. Kisah-kisah sosial ini dirancang untuk mengajarkan isyarat dan perilaku untuk situasi sosial tertentu. Lihat kotak di bagian atas halaman untuk contoh cerita sosial.

3. Penilaian Perilaku Fungsional
Salah satu strategi pendidikan favorit yang dirancang untuk mengatasi beberapa manifestasi perilaku autisme adalah penilaian perilaku fungsional. Ini berarti bahwa alih-alih berkonsentrasi pada perilaku spesifik anak, guru, terapis, atau orang tua mencoba menilai makna perilaku itu kepada anak. 


Untuk Pendidikan formal, teman-teman bisa memeiliki beberapa alternative pilihan, sepeerti ;

A. Kelas Terpadu sebagai Kelas Transisi
Dalam kelas terpadu ini diperlukan guru SD dan terapis sebagai pendamping, sesuai dengan keperluan anak didik (terapis perilaku, terapis bicara, terapis okupasi dsb). Kurikulum masing-masing anak pun dibuat melalui pengkajian oleh satu team dari berbagai bidang ilmu (psikolog, pedagog, speech patologist, terapis, guru dan orang tua/relawan); Kelas ini berada dalam satu lingkungan sekolah reguler untuk memudahkan proses transisi dilakukan (misal mulai latihan bergabung dengan kelas reguler pada saat olahraga atau istirahat atau prakarya dsb)

B. Sekolah Inklusi
Murid-murid dari sekolah ini terdiri dari anak berkebutuhan khusus dan anak normal.

C. Sekolah Khusus Autism.
Biasanya terdapat SLB yang khusus untuk anak dengan sindrom autis, namun banyak juga yang mencampur murid-muridnya dengan berbagai kriteria disabilitas.

D. Program Sekolah di Rumah (homeschooling)

E. Panti Rehabilitasi Autisme
Panti rehabilitasi akan menyediakan 3 jenis layanan terpadu yaitu terdiri dari layanan medis, terapi dan edukasi atau pendidikan. rehabilitasi ini ditekankan pada proses pemulihan fungsional dan pencapaian tingkat kemandirian anak agar aktivitas fisik, psikososial, kejuruan dan rekreasinya dapat kembali normal serta dapat hidup mandiri di tengah kehidupan masyarakat.




Sumber :

Samuel Kirk, Educating Exceptional Children
Hallahan & Kauffman, Handbook of Special Education
Mangunsong, Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

No comments:

Post a Comment