Thursday, February 22, 2018

Bahagia Untuk Wanita Lain



https://senitea.files.wordpress.com/2012/07/orang-baru-nih.jpg

Kulihat lagi foto kita berdua, foto pertama kita di malam koordinasi saat kasus kerusuhan salah suku timur, tersenyum lebar dengan deretan gigi berjajar rapi. Dalam foto itu kau dan aku sangat bahagia.
Ingatanku kembali ke masa lalu bagaimana awal kita bertemu, berkenalan, akrab, dan saling berkirim pesan. Tapi hari ini semua harus terselesaikan.

Aku mengenalmu saat yang lain mulai menjodoh-jodohkanmu dengan yang lain. Aku tidak pernah tahu itu hal yang serius. Kalian yang memang satu komunitas sering pergi berdua, sekedar menjalankan tugas, pikirku. 
Kau yang terus bersikap baik padaku pun tak pernah menghiraukan candaan mereka. 
Tapi aku wanita, aku tahu bagaimana dia yang berada didepanku malam itu begitu mengagumimu, dia yang begitu misterius di depan kami semua begitu terbuka denganmu, aku tahu dia menaruh harapan padamu.


Malam terus berjalan dan tugas lapangan ini semakin membuatku tetap berada di dekatmu, pun dengannya. Semakin aku mengenalnya semakin perih hatiku, pengalaman pahitnya mungkin membuat dia menjadi sangat tertutup. Jika aku menjadi dirinya, aku tak kan sanggup menjalin komitmen dengan seorang pria lagi. Sudahlah aku tak sanggup mengingat wanita itu lagi.


"Aku baik-baik saja, Nay" katanya pada sebuah pesan singkat.
Dia bertugas di luar kota untuk sebuah kasus perdamaian kerusuhan antar kelompok suku.
Aku tahu mereka pasti bertugas bersama lagi.
"Hati-hati." balasku yang tak mampu mengatakan hal lain. Bukan karena tak ada yang ingin kusampaikan, namun terlalu banyak hal yang ingin kukatakan langsung dengannya. 

Walau ada kata saling diantara kita, pada akhirnya salah satu dari kita harus mundur. Entah aku yang tak ingin menyakiti hatinya, atau mungkin kau yang menyadari dia pernah terluka amat parah.

Selamat bertugas, abdi negara.

No comments:

Post a Comment