http://nikocpratama.blogspot.com/2013/09/angin-sore-5.html |
Apa benar orang yang peduli bisa menjadi orang yang
benar-benar tidak peduli?
Aku membuka sebuah pesan lama dari seseorang yang sudah lama
juga merebut hatiku. Dia membawa hatiku pergi namun tak pernah sekejap
mengijinkan untuk tinggal didalam hatinya, terombang-ambing tak jelas.
“bagaimana kabarmu?”
Terakhir kali. Ku coba untuk mengiriminya pesan. Dengan sejuta
gengsi yang sudah kupendam jauh-jauh, sudah mati rasa malu ini di depannya. Namun
semua itu sia-sia, tak sebanding dengan caranya yang hanya melihat pesanku
tanpa membalasnya. Cukup. Aku menyerah.
Sejak saat itu aku sadar, perjuanganku untuknya sudah
berakhir. Dia yang pernah membawa hatiku jauh. Membuatku melayang setiap
mendengar suaranya, membuat setiap kupu-kupu yang ada di perutku bertebangan
bebas, membuatku berhenti bernafas hanya ketika aku melihatnya.
Aku heran, sebegitu kuatnya kah sebuah kenangan? Kesibukan sehari-hari
berhasil membuatku melupakanmu, sejenak. Namun bayanganmu tak pernah mau
benar-benar pergi. Aku masih merayu diriku sendiri untuk tidak meharapkanmu,
bahkan memikirkanmu.
Tapi kini semua sudah berbeda. Aku sudah tidak memikirkanmu
lagi. Aku sudah bisa untuk tidak mengharapmu lagi. Aku sudah terbebas dari
belenggu rasa yang menyiksa.
Tapi aku bohong. Setiap do'a ku selalu tersisip namamu. Semoga, kau yang disana. Selalu dalam keadaan baik-baik saja dengan tujuan hidupmu, walau arahnya tak selalu sama denganku..
Dan terjawablah semua. Orang yang peduli tidak akan
pernah bisa untuk benar-benar tidak peduli.